[COMPLETED] Arya Ports, seorang wartawan muda yang memiliki segudang prestasi disertai oleh sifat alamiahnya yang nekat dengan berusaha membongkar identitas seorang pembunuh psikopat di mana masyarakat Inggris dibuat resah oleh aksi pembunuhannya ya...
Pembunuhanterjadilagi!! Kali ini di negara yang berbeda ... siapa aja mereka??? Langsungsajabacabagipenasaran :) Wajib Comment, dan jangan lupa vote-nya ya :D Sekaliandiputarplaylist-nya.. hihi, Thanks :) -Hx
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setibanya di Australia, Ian memutuskan untuk langsung melaksanakan tugasnya. Korban selanjutnya adalah Ivy Black, seorang pengacara yang pernah menuntut dirinya dan Maverick dengan tuduhan hal yang sangat buruk, namun tidak ada bukti. Ian masih kesal dengannya, juga ia mendengar kalau Ivy masih berusaha menuduh mereka tanpa bukti yang kuat.
Waktu setempat telah menunjukkan pukul satu dini hari. Ian sudah selesai membereskan Ivy Black, bahkan jasadnya pun digantung seperti daging yang siap dipotong. Darah di sekujur tubuhnya mengalir deras. Bahkan, terlihat banyak luka tusukan juga.
"Perempuan tua sialan," umpat Ian. Ia menggantungkan jasad Ivy di gudang bawah rumahnya. Polisi juga menjaga ketat Ivy Black. Tentunya kepolisian Inggris telah memberitahu pihak kepolisian Australia untuk segera melindungi Ivy.
Namun, semua itu tentulah sangat mudah bagi Ian untuk menembus keamanan mereka. Dia memang pria licik dan punya banyak akal.
Lampu senter mulai menyinari bagian depan pintu gudang yang terbuat dari kayu. Siluet-siluet polisi terbentuk jelas dari dalam gudang. Mengetahui hal itu, Ian segera meletakkan setangkai mawar hitam dan menancapkannya di luka tusukan bagian perut korban. Setelah itu, ia pun menghilang.
"Siapa di sana!" salah satu petugas polisi berteriak. Mereka pun masuk dengan hati-hati. Salah satu petugas memberikan instruksi teman-temannya untuk memeriksa seluruh gudang.
"Pak!" salah satu petugas berteriak ketika melihat jasad Ivy begitu mengenaskan.
"Astaga!" tak ada yang mampu berkutik satu pun. Bahkan, untuk pertama kalinya mereka bergidik ngeri melihat jasad di depan mereka.
***
Arya kembali mengetik beritanya saat tiba di tempat kerjanya. Ia pun teringat saat John memberikan hasil foto-foto yang ia minta saat di pesta kerajaan. Arya langsung saja membuka e-mailnya, dan melihat foto-foto tersebut.
"Betapa cantiknya aku di sana!" seru Chloe. Arya lalu terkekeh mendengarnya.
"Aku hanya minta foto-foto kita saja." Saat foto Ian dan dirinya muncul, Arya pun terdiam. Ia menatap begitu lama foto mereka yang tampak begitu mesra. Juga, senyum di wajahnya mulai melebar.