(Gym Class Heroes - Stereo Hearts feat. Adam Levine)
Author's note:
Yuhuuu .... balik lagi dah! Jangan lupa Comment dan Votenya yaa... Plus, sambil didengerin playlist-nya... Thank you! -Hx
***
Frederick tampak menunggu anak-anaknya di dekat tangga. Tak lama kemudian, Maverick dan Ella turun bersamaan. Frederick terpukau melihat mereka berdua.
"Hai, Dad," sapa Maverick. Ia tampak mengenakan setelan hitam yang sedikit longgar. Ia pun menggenggam tangan Ella.
"Selamat sore, Dad," sapa Ella. Ia tampak cantik mengenakan gaun hijau lurus dan panjang tanpa lengan.
"Kalian berdua sangat mempesona," puji Frederick. Ia tampak sangat senang sekali.
Tak lama kemudian, Ian turun dengan gagahnya. Setelannya yang tampak pas ditubuhnya, badannya yang tegap layaknya seorang tentara yang siap untuk pergi berperang. Jambangnya yang tipis menambah pesonanya. Tak lupa juga mata birunya yang selalu menatap tajam. Ia bagaikan seorang dewa yang turun dari kayangan menuju bumi.
Ella pun tak berkedip melihat Ian yang begitu mempesona. "Andaikan Mavey seperti itu," gumamnya.
"Apa?" sontak, Maverick tersentak. Ella pun terkekeh geli. "Jangan bilang kau jatuh cinta pada adikku yang pemalas itu."
"Benarkah?" sela Ian. Ia lalu berdiri di samping Frederick. "Kau jatuh cinta padaku, Ella?"
"Aku tertarik padamu, Ian. Wanita mana yang tidak tertarik padamu. Kau bagaikan seorang dewa dari kayangan. Aku yakin, tiap wanita rela saling membunuh untuk mendapatkanmu."
Maverick tertawa keras mendegar pernyataan Ella. Spontak Ella mencubit pinggang Maverick sehingga membuatnya menjerit kesakitan.
"Ouch! Sayang! Sakit!" erangnya. Lalu, Maverick pun berdeham. "Begini, Ian telah mempunyai seseorang di hatinya dan tak mungkin ada orang lain yang dapat menggantikannya. Ia telah jatuh cinta dengan seorang wanita yang menurutku ... tak kalah cantiknya dengan dirimu," kata Maverick.
"Tenang saja, Mavey. Jangan cemburu. Cintaku ini hanya untuk dirimu semata, tak ada lain. Kau lah yang kucintai," tutur Ella. Tentu saja, Ella sangat mencintai Maverick, walaupun ia tertarik melihat Ian. Namun, di hatinya hanya ada Maverick. Maverick pun tersenyum mendengarnya.
"Baiklah. Kita harus segera pergi." Frederick lalu melangkah mendahului mereka bertiga. Maverick dan Ella lalu mengikutinya dari belakang. Sedangkan Ian berada di belakang Maverick.
Lalu, mereka pun segera naik ke mobil mereka masing-masing yang telah siap untuk membawa mereka ke pesta dansa.
***
Arya begitu terlihat gusar dengan penampilannya. Ia daritadi merasa tidak tenang, juga meneguk air sebanyak mungkin.
Ray seketika menjadi resah dengan kelakuan Arya. "Arya, kenapa?" tanyanya bingung.
Arya menghela napasnya panjang. "Apa aku terlihat cantik? Maksudku apakah aku terlihat rapi rapi, atau ada yang kurang?" tanyanya panik.
Ray pun tertawa. "Kau ini ada-ada saja." Ia lalu menarik Arya duduk di sofa bersamanya. "Kau tak perlu nasihatku karena kau sudah tahu jawaban yang akan aku berikan. Kau cantik. Kau manis. Tidak ada yang kurang darimu."
Ray benar. Arya memang sudah terlihat sangat cantik dengan gaun biru dongker yang panjang dan sedikit mengembang di bawahnya. Rambut cokelatnya ditata dengan rapi. Dandanannya sangat rapi dan terlihat natural. Mata hijaunya berbinar bagaikan bintang yang bersinar di langit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
Mystery / Thriller[COMPLETED] Arya Ports, seorang wartawan muda yang memiliki segudang prestasi disertai oleh sifat alamiahnya yang nekat dengan berusaha membongkar identitas seorang pembunuh psikopat di mana masyarakat Inggris dibuat resah oleh aksi pembunuhannya ya...