16

263 38 18
                                    

(Ed Sheeran - Perfect)

Author's note:

Bagaimana saat Ian dan Arya bertemu di pesta dansa?? Wajib baca bagi yang penasaran!!! Sekalian di dengar playlist-nya biar semakin syahdu... hehe :)Jangan lupa komen dan votenya yaaa... Thank you :* -Hx

***

Arya segera turun dari mobil. Ia lalu berjalan memasuki hotel berbintang tersebut. Chloe dan Joe lalu menyusulnya.

"Menurutmu di lantai berapa pestanya?" tanya Chloe pada Joe.

Joe lalu mengedikkan bahunya. "Entahlah. Di hotel berbintang ini terlalu banyak aula, kita tidak tahu yang mana satu," desahnya.

Tiba-tiba, datanglah seorang pria dengan setelan hitam lengkap menemui mereka. "Permisi, apa kalian merupakan undangan dari pesta dansanya Freddie Properties and Industries?" pria tersebut bertanya pada mereka.

"Ya, itu benar," jawab Joe. Pria itu lalu tersenyum.

"Perkenalkan, aku Barry Kiteman. Aku merupakan salah satu organizer dari acara pesta dansanya Tuan Frederick. Bisa kalian tunjukkan undangan kalian?" Mereka bertiga lalu menyerahkan undangan mereka, lalu memberikannya pada Barry.

Barry melihat-lihat undangan mereka bertiga. Lalu, ia pun tersenyum. "Baiklah, silahkan ikuti aku." Mereka lalu mengikuti Barry dan memasuki lift.

"Maaf, apa kami sudah terlambat?" tanya Chloe. Ia sedikit panik.

"Kalian terlambat dalam acara pembukaan," balas Barry lembut. Ia lalu diam-diam mencuri pandang melihat Arya. Namun, Arya hanya diam saja. Arya tidak tahu bahwa ia sedang dilirik oleh Barry.

Lift pun terbuka. Mereka telah sampai di sebuah aula yang sangat besar dan luas. Sangat ramai yang datang pada pesta dansa itu. "Baiklah. Silahkan berikan saja mantel kalian pada petugas kami."Sseorang petugas lalu datang pada mereka untuk mengambil mantel mereka. Chloe dan Arya lalu menyerahkan mantel mereka pada petugas tersebut.

Barry tak tahan ingin bicara pada Arya. Lalu, ia memberanikan diri untuk menegur Arya yang sedari diam dan tak memperhatikannya. "Maaf, nona. Bolehkah aku mengetahui namamu?"

"Aku?" Arya tersentak. Barry lalu mengangguk. Arya pun tersenyum manis membuat Barry ingin sekali jatuh dipelukan Arya. Ya, Arya memang sangat manis dan cantik. Mata hijaunya pun berbinar. "Aku Arya."

Barry lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan Arya. Arya lalu membalasnya. "Barry," ucapnya sambil tersenyum. Rambutnya yang pirang tertata rapi. Barry memang terlihat manis dan tampan.

"Aku sudah mengenal namamu, Tuan Kiteman." Mereka lalu saling menarik tangan mereka.

"Arya. Ayo kita pergi," seru Chloe. Arya lalu tersenyum pada Barry dan pergi melewatinya. Ia lalu mengikuti Chloe dan Joe.

Alunan musik mengalun indah di seluruh penjuru aula. Sudah lama Arya tidak merasakan suasana pesta seperti ini. Terakhir kali ia merasakan suasana pesta seperti ini saat acara amal yang diadakan oleh Future Mass, tempat dimana Arya bekerja. Namun, tidak seramai ini.

"Tuan Avenue." Seseorang memanggil James. Sontak, James pun mendongak ke arah sumber suara tersebut.

"Tuan Frederick." Mereka lalu saling berjabat tangan. Di sebelah Frederick terdapat seorang pria bertubuh besar namun tampan dan seorang wanita cantik. Mereka saling bergandengan tangan.

"Kenalkan, ini putraku dan tunangannya. Maverick John Frederick dan Ella Hooper. Maverick, Ella, kenalkan ini Jonathan Avenue dari Future Mass," mereka lalu berjabat tangan. "Dan ini ..."

YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang