61

112 19 34
                                    

(Sam Smith - Too Good at Goodbyes)

Author's note:

Apakah James berhasil menemukan Arya? Bagaimanakah keadaan Arya pasca penculikannya? Wajib baca bagi yg penasaran, jgn lupa Comment & Votenya ya :) Plus, playlist-nya jgn lupa diputar jg... Thanks! -Hx

***

Ian telah selesai membersihkan lukanya, juga membersihkan dirinya. Bukan salahmu, Arya, batinnya melirih. Ia lalu kembali untuk menengok Arya.

Namun, betapa terkejutnya Ian saat melihat Arya berdiri di depan pintu kamarnya. Matanya membelalak melihat telapak tangan kanan Arya yang telah berdarah sambil memegang bongkahan kaca yang begitu tajam.

"Arya! Apa yang kau lakukan!" pekik Ian. Ia berusaha mengambil kaca tersebuh dari Arya, namun Arya malah menghindarinya.

Arya menatap tajam Ian. Ada hasrat ingin membunuhnya. Namun, ia tak bisa. Ia terlalu lemah. Bukan. Sesuatu menahannya. Arya pun tak tahu apa itu.

"Kau! Kau telah membunuh kedua orangtuaku! Aku tak peduli siapa dirimu!" tiba-tiba, Arya menyerang Ian membabi buta. Ian dengan gesit menahan tangan Arya yang hendak menusuknya.

"Hentikan!" Ian berhasil melepaskan kaca tersebut dari tangan Arya. Darah segar mengalir deras dari telapak tangan kanan Arya.

Arya meronta-ronta ingin melepaskan dirinya dari Ian. Dengan sekuat tenaga, ia menendang perut Ian hingga ia berhasil lepas dari Ian. Arya berlari menuju laci tempat Ian meletakkan senjata-senjatanya. Ia masih ingat di mana laci tersebut berada. Arya lalu menarik laci tersebut, dan mengambil sebuah pisau.

"Jangan mendekat!" pekik Arya. Ian spontan berhenti di hadapannya.

"Jangan lakukan itu, Arya," tutur Ian.

Tangan Arya begitu gemetar. Ia masih menodongkan pisau ke arah Ian. "Jangan sebut namaku!" pekiknya lagi.

Ian berusaha menangkap Arya, namun ternyata gagal. Arya berhasil menghindarinya dan berlari ke luar. Ia lalu mengejar Arya.

Arya berlari menuju anak tangga. Bahkan, ia hampir saja terpeleset. Ia tak peduli dengan itu, hingga akhirnya Maverick berhasil menangkapnya.

"Arya! Jangan lakukan ini!" Maverick berusaha menahan tubuh Arya. Namun, Arya yang meronta-ronta membuatnya susah payah untuk menahannya.

"Lepaskan aku!" geram Arya.

"Lepaskan dia, Maverick!" suara Ian menggelegar di penjuru ruangan. Para pelayan dan penjaga yang melihat kejadian tersebut sontak berhenti, melihat kejadian yang berada di hadapan mereka.

Ian perlahan menuruni anak tangga. Saat ia mencapai lantai, ia pun berhenti. "Siapapun yang melihat ini, aku akan langsung membunuhnya."

Sontak, semua pelayan dan penjaga bubar dan pergi menjauh. Mereka takut dengan ucapan Ian. Bahkan, mereka berusaha pergi menjauh agar tidak melihat dan mendengar kejadian tersebut.

Maverick perlahan melepaskan Arya. Ia lalu menyingkir, memberi Arya dan Ian ruang. Arya menatap tajam Ian. Ia kembali menodongkan pisaunya ke arah Ian.

"Kenapa? Kenapa kau melakukan ini padaku?" geram Arya. Ia berusaha menahan air matanya yang mendesak keluar.

Ian perlahan mendekati Arya. "Aku tak pernah ingin menyakitimu."

"Kau pembohong! Sialan!" pekik Arya.

"Aku pernah berjanji padamu kalau aku takkan pernah membohongimu, Arya," kata Ian lirih. Ia lalu berhenti tepat di ujung pisau yang Arya todongkan padanya.

YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang