17

242 32 7
                                    

(Backstreet Boys - Inconsolable)

Author's note:

Yuhuuu! Balik lagi... Maaf, kepanjangan chapter kali ini. But, I hope you more enjoy this chapter and satisfying :D Jangan lupa Comment dan Votenya ya:D Thanks! -Hx

***

Arya terlambat pergi bekerja. Semua itu gara-gara ia tak bisa tidur tadi malam karena ia teringat ciumannya dengan Ian. Ia juga tak bercerita tentang hal itu pada Ray.  Jadi, ia memutuskan untuk memendamnya sehingga membuat dirinya tak bisa tidur.

Arya menghempaskan kepalanya di atas meja kerjanya. Betapa terkejutnya Chloe melihat Arya yang begitu lunglai. "Astaga! Arya! Apa yang terjadi padamu?"

"Aku tak bisa tidur," jawabnya lesu. Ia ingin sekali tertidur pulas. Matanya sangat berat untuk dibuka.

"Kenapa? Sejak pulang dari pesta dansa, kau berlaku sangat aneh, Arya," mata Chloe berusaha mencari-cari jawaban pada wajah Arya yang lesu.

Arya hanya dapat menghela napasnya kuat. Ia ingin sekali mengatakan kejadian tadi malam, namun bibirnya seakan terkunci rapat.

Saat Arya hampir tertidur, para wanita berlarian menuju arah lift. Chloe memandang aneh pada mereka semua. Sedangkan Arya tak memperdulikan mereka. 

"Apa yang terjadi?" tanya Chloe penasaran. 

Para wanita, kecuali Chloe dan Arya, bergegas seperti melihat seorang artis atau public figure yang datang ke tempat mereka.

"Astaga! Ian Bloodwood!" Sontak, Arya terkejut dan terbangun mendengar seorang wanita memekik nama Ian Bloodwood.

Chloe mendongak bingung pada Arya. "Ada apa, Arya?"

"Aku akan ke toilet," Arya lalu mengambil ponselnya di tas. "Hubungi aku kalau Ian sudah pergi. Jika ia menanyai keberadaanku, katakan padanya aku sedang tidak ada." Arya melesat ke toilet dengan cepat.

"Aneh." gumam Chloe. Ia lalu kembali mengetik dokumennya, sementara para wanita sibuk dengan kehadiran Ian Franchise Bloodwood.

***

"Selamat datang, Tuan Bloodwood." Joe lalu berjabat tangan pada Ian. Ian lalu membalas jabatan tangannya.

"Terima kasih, Tuan Avenue," jawabnya sembari tersenyum. Matanya lalu mencari-cari Arya di antara para kaum perempuan yang bergerumul melihat dirinya.

"Sepertinya Anda cukup tenar di sini," kekeh Joe. Ian lalu tersenyum lebar. Dasar otak udang! Batinnya menggeram.

"Benarkah? Well, padahal aku bukan artis," kekeh Ian. Joe lalu terkekeh mendengarnya.

"Siapa yang tidak kenal sosok Ian Franchise Bloodwood di sini. Mereka semua penggemarmu," ungkap Joe, "bagaimana kalau kita ke ruang kerja saya?"

"Baiklah." Ian lalu mengikuti Joe menuju ruang kerjanya.

Para wanita tak henti-hentinya memandang dan mengagumi Ian saat melewati mereka. Mata Ian mencari-cari sosok wanita yang ia cintai, Arya. Frederick mengatakan padanya bahwa Arya bekerja satu lantai bersama Joe. Ian ingin sekali bertemu dengan Arya, kalau bisa ia mengecup bibir Arya lagi. Namun, nihil. Ia tak dapat menemukan Arya. Apakah Arya tidak masuk kerja hari ini? Batinnya bergumam.

"Tuan Bloodwood, apakah kau masih ingat Chloe?" Joe memperkenalkan padanya Chloe lagi. Chloe lalu berdiri dan menyambut Ian. Ian teringat kalau Chloe adalah sahabat sekaligus rekan kerja Arya. Saat mengawasi Arya, ia sering melihat Arya dan Chloe bersama-sama.

YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang