Author's note:
Hai Readers! Semoga suka dengan cerita keduaku! Jangan lupa Comment dan Votenya, ya! Love ya .... -Hx
***
Arya tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Akhir-akhir ini ia tak bisa tidur dengan nyenyak walaupun ia sudah minum obat tidur dan penenang dari psikiaternya. Ia pun mengurut dahinya dan bersandar. Arrghh! Mimpi ini lagi ... ucapnya dalam hati. Ia segera mengambil obat penenangnya. Namun, ia merasa ragu untuk meminumnya. Lalu, ia letakkan kembali obatnya dan ia memutuskan untuk tidak minum obatnya dan kembali tidur.
"Kenapa harus memimpikan masa lalu lagi? Aku ingin sekali melupakannya," ucapnya lirih. Ia pun memaksakan dirinya untuk tidur karena besok ia harus kerja.
Alarm berbunyi tepat pukul tujuh pagi. Dengan malas, ia mengambil alarm lalu mematikannya. Arya meregangkan tubuh dan segera bangun dari tidurnya. Ia duduk sejenak dan menarik napas, lalu menghembuskannya perlahan. Ia pun bangkit dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Selesai mandi dan berpakaian, ia segera membuat secangkir kopi dan sepiring sarapan pagi. Ia menghidupkan televisi dan melihat berita.
"Akhir-akhir ini masyarakat dan bangsawan terus diresahkan oleh rumor tentang adanya pembunuhan berantai dan tersusun oleh seorang pembunuh psikopat. Banyak masyarakat dan bangsawan telah melaporkan hal ini kepada pihak berwajib. Mendengar laporan dari masyarakat dan para bangsawan, polisi segera menindaklanjuti laporan-laporan ini dan mencari pelaku tersebut. Sampai saat ini, belum ada laporan pembunuhan yang dilakukan oleh pembunuh psikopat tersebut."
Sarapan pagi Arya telah siap. Ia segera menghabiskannya. Pembunuh psikopat di Inggris, pikir Arya. Pastilah ini sebuah berita yang besar. Sebagai seorang wartawan, suatu hasrat tiba-tiba saja muncul dari dalam dirinya. Ia mempunya ide yang brilian namun berbahaya. Ia harus membuktikan bahwa pembunuh psikopat itu benar adanya dan ia akan menjadi yang paling pertama mengetahui dimana pembunuh psikopat itu berada. Ia tahu ini adalah resiko yang sangat besar, namun demi sebuah berita besar, ia akan melakukan apapun.
Arya segera mengambil tas dan mantelnya. Ia segera turun dari apartemennya dan menunggu sebuah taksi lewat. Tak lama kemudian, ia memberhentikan sebuah taksi. Arya pun memberitahu kemana ia akan pergi. Supir taksi itu pun mengangguk mengerti dan segera melaju ke tempat Arya bekerja.
"Hei, Arya!" seseorang memanggil Arya saat ia hendak memasuki gedung kerjanya. Arya pun menoleh ke arah sumber suara.
"Chloe!" ia pun melambaikan tangan pada sahabat sekaligus rekan kerjanya. Wanita yang seumuran dengan Arya itu pun berjalan menuju Arya. Mereka pun berjalan bersama-sama menuju meja kerja mereka.
"Hei, Arya. Apa kau tahu tentang berita yang akhir-akhir ini membuat masyarakat resah?" tanya Chloe sembari menekan tombol lift. Mereka menunggu lift terbuka.
"Ya, aku tahu. Itu membuatku sedikit takut untuk pulang malam," kekeh Arya. Chloe pun mengangguk. Tak lama kemudian, lift pun terbuka. Arya, Chloe, dan beberapa orang lainnya memasuki lift. Arya pun menekan tombol di lift.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
Mystery / Thriller[COMPLETED] Arya Ports, seorang wartawan muda yang memiliki segudang prestasi disertai oleh sifat alamiahnya yang nekat dengan berusaha membongkar identitas seorang pembunuh psikopat di mana masyarakat Inggris dibuat resah oleh aksi pembunuhannya ya...