36

235 28 15
                                    

Author's note:

Hiii!!! Chapter ini sedikit agak panjang, jadi nikmati aja ya :) Thanks! -Hx

***

"Aku ingin tidur hingga aku bangun, Ian." Arya merengek manja pada Ian yang menyelimuti dirinya. Ia tampak telah berganti pakaian.

Ian terkekeh, "terus?" ia lalu menaikkan alisnya sebelah.

"Tidak ada apa-apa. Hanya itu saja." mereka lalu tertawa kecil. Ian kemudian melepaskan jaktenya dan menggantungnya di belakang pintu kamar. Ia lalu merebahkan tubuhnya di samping Arya yang telah bergeser dan memberikan ruang untuknya. Ia kemudian menghadap Arya.

"Ian, terima kasih." ucap Arya lirih. Tangannya lalu mulai membelai wajah Ian. Ian tersenyum melihatnya.

"Kau tak perlu berterima kasih, Arya. Sudah tugasku untuk menjaga dan melindungimu. Aku sangat-sangat mencintaimu, sayang." tangan Ian melingkari pinggang Arya. Mereka saling bertatapan dan tersenyum.

"Aku mencintaimu, Ian Franchise Bloodwood." ucap Arya pada akhirnya.

Ian mendekatkan wajahnya, dan mencium Arya. Mereka berciuman dengan lembut, juga dalam. Perlahan Ian menarik dirinya. "Istirahatlah. Aku takkan pergi kemana-mana."

Arya tersenyum. Ia lalu menutup matanya, dan mendekatkan kepalanya di dada Ian yang bidang. Ia memeluk erat Ian, seolah-olah tak ingin melepaskannya. Begitu juga Ian. Ia tak ingin melepaskan pelukannya dengan Arya. Sesekali, ia mengecup kepala Arya, hingga ia tertidur.

***

"Jadi, mereka sudah pulang duluan? Terus, kok tidak terdengar suara mereka?" tanya Chloe bingung. Ia pun meletakkan tas dan jaketnya di sofa. Ia lalu merebahkan tubuhnya di sofa.

Ray mendesah. Ia lalu menuju ke dapur, dan meneguk segelas air. Ia terlihat sangat kehausan. "Mungkin mereka sedang... kau tahulah." ia lalu tersenyum jail.

Chloe mengernyit. Ia lalu mendesah, "dasar mesum kau. Mungkin mereka sedang tidur." Chloe pun beranjak dari sofa. Ia melangkah menuju kamar Arya, dan membuka perlahan kanopi pintu. Seketika Chloe tersentak dan hampir saja menjerit memanggil Ray. "Hei, kesini!" Ia berusaha memelankan suaranya.

"Ada apa, sih?" Ray lalu menuju Chloe. Ia ternyata hampir saja berteriak melihat Arya dan Ian tertidur dan saling berpelukan. Ia pun mengeluarkan ponselnya.

Chloe yang melihat Ray mengeluarkan ponsenya pun mengernyit. "Kenapa?" tanyanya bingung.

"Sssttt. Aku akan mengambil foto mereka berdua. Ini terlalu manis untuk dilewatkan." bisik Ray. Nadanya terdengar sangat jail.

"Hmm, benar juga. Cepatlah! Sebelum mereka bangun!" bisik Chloe semangat.

Ray mengendap-endap perlahan agar tidak membuat kebisingan. Ia lalu menyetel suara kamera ponselnya agar tidak terdengar. Ray pun mengambil gambar Arya dan Ian dari berbagai macam sudut. Ia terkekeh pelan sembari mengambil gambar mereka. Setelah selesai, ia kembali mengendap-endap, lalu keluar dari kamar Arya.

Chloe menutup pintu kamar perlahan. Ia lalu menyusul Ray dan duduk di sampingnya. Mereka tertawa pelan saat melihat hasil-hasil foto yang Ray ambil. "Astaga! Mereka lucu sekali!"

"Benar! Menggemaskan. Aku jadi iri dengan hubungan mereka." kekeh Ray. Ia lalu menatap Chloe yang serius melihat foto-foto Arya dan Ian.

Chloe sadar kalau dirinya ditatap oleh Ray. Ia lalu menatap Ray, dan tersenyum geli. Begitu juga dengan Ray.

Kepala Ray semakin dekat dengan kepala Chloe. Tak kira, mereka pun berciuman dengan perlahan dan lembut. Mereka lalu saling tersenyum. Ray lalu meletakkan ponselnya di atas meja. Ia pun memegang kepala Chloe. Mereka kembali berciuman. Semakin lama, ciuman mereka semakin dalam, hingga Ray membaringkan Chloe di sofa. Ciuman mereka semakin panas. Namun, Ray menarik dirinya. Ia sadar kalau Chloe masih mempunyai hubungan dengan Joe. "Maafkan aku, Chloe." mereka lalu bergegas duduk.

YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang