Tolong buat pembaca baru, tinggalin vote dan komen ya :)))
Jangan lupa follow juga
°
Deraian air mata sang langit menemani sunyi di kegelapan malam. Di bawah cahaya yang terkalahkan karena hujan lebat membasahi jalan kota, terlihat kedua orang yang berlawan jenis itu berdiri berhadapan.
Tumpahan kesedihan angkasa, menyamarkan getir yang kentara di wajah perempuan. Air mata itu jatuh mengaliri pipi. Namun, cairan bening itu langsung terbawa pergi bersama air hujan yang menghunjam seluruh tubuh.
"Kenapa lo nggak jujur?"
Tidak ada jawaban. Lelaki di depannya membisu. Menutup seluruh suara yang ingin dikeluarkan. Kepiluan tak bisa disembunyikan, merambat pelan di relung netra hitamnya. Suara hujan kian terdengar jelas di keheningan antara mereka.
Pakaian mereka sudah basah. Tetapi itu tidak dapat menghilangkan sesak yang datang di hati perempuan yang bertanya.
Tangan cowok itu bergerak, membelai pipi perempuan yang sudah terlihat pucat, karena terlalu lama dikurung kedinginan malam dan air hujan. "Kadang hidup, butuh kebohongan cuma buat nutupin luka, yang orang nggak pernah tau."
Tawa getir itu meluncur bebas dari sela bibir perempuan di depannya. "Terus kenapa lo juga nggak jujur ke gue?!"
"Karena gue pengin lo senyum. Cuma itu!" si lelaki menatap perempuan penuh perhatian.
"Tapi lo tau kalo senyum gue juga palsu?!" Perempuan itu berujar tajam. "Sama kayak lo!"
Lelaki di depannya justru mengurai senyum. Senyuman yang sentiasa melekat di wajahnya, menutupi seluruh topeng luka yang seakan siap untuk menenggelamkannya pada kesedihan.
Perkataannya yang tadi benar. Terkadang butuh kepalsuan untuk menutupi seluruh luka yang menganga (Falsity).
○○○○
Aduh baru prolog. Suka?
Atau aneh. Jangan lupa sarannya ya!
Danke
APING♡
KAMU SEDANG MEMBACA
|2| Falsity ✓
Teen Fiction[SELESAI] [Follow terlebih dahulu untuk membaca] Seri kedua dari trilogi Regha-Zion-Arven ❝Terkadang butuh kepalsuan untuk menutupi seluruh luka yang menganga.❞ Cinta butuh kejujuran. Persahabatan pun terkait dengan kata itu. Lalu bagaimana dengan l...