|2| Falsity ✓

FF(17) ● Pengalihan

Demi kelancaran hubungan LDR Zion dan Kendall Jenner, divote juga komen atuh ʕ•ᴥ•ʔ
(Zion yang Tertamvan)

  °

Jika waktu terulang, pun kejadian itu tidak pernah terjadi. Apa kebencian itu akan tetap ada?

°°°°°

KEHAMPAAN dan beban yang menggayuti ini ingin sekali Linzy singkirkan, salah satunya cara adalah keluar rumah di hari sabtu. Dia memutuskan untuk ke starlie café. Tempat yang Shena rekomendasi. Kafe yang katanya berada tidak jauh dari komplek perumahannya.

Setidaknya hanya di sini, pikiran kalutnya tidak menghantui.

Pertemuan orang tuanya yang berujung pada pertengkaraan selalu menimbulkan pertanyaan di bayang Linzy. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa pernikahan yang dilandasi cinta berakhir seperti itu?

Siapapun yang melihat kemesraan mereka diawal pernikahan sudah pasti menebak kalau mereka menikah karena landasan kata sakral itu. Dari mata mereka masing-masing Linzy bisa melihatnya dengan jelas bahwa cinta itu ada.

Sebelum tragedi lima tahun lalu, setiap hari Linzy melihat kemesraan mereka. Ciuman selamat pagi yang mereka bagi sebelum berangkat ke kantor masing-masing. Canda dan tawa yang mereka lampiaskan berdua. Bahkan setiap malam, mereka bertiga tidak pernah lupa untuk menonton film bersama.

Terkadang Clara membuatnya kesal karena sering kali menunjukkan sikap seakan sang papa hanya menyayanginya. Linzy yang saat itu sangat manja pada sang Papa suka kesal sendiri. Apalagi disaat Jeovan menggendong Clara di depannya.

Makin menyebalkan saat sang Mama berbicara dengan nada bangga, "Yah, sekarang Mama yang digendong Papa bukan Linzy."

Jeovan dan Clara tertawa, membiarkan sang putri yang kala itu masih berusia lima tahun cemberut kesal.

Suara bel kafe mengudara, sekejap langsung menghapus memori menyakitkan yang sempat Linzy rasakan. Pandangannya menjelajah, dilihatnya keadaan kafe yang sudah lebih ramai dibanding pertama kali didatangi.

Napasnya tertarik berat. Tanpa sadar, tangannya bergerak ke pipi menemukan jejak basah di sana. Tidak butuh waktu untuk dia menghapusnya.

Mencari pelampiasan lain, perempuan berambut tergerai itu lebih memilih mengamati suasana kafe yang sedikit remang, hal yang disengajakan karena hanya bertumpu pada cahaya dari lampu berbentuk bintang yang menggelantung di langit kafe.

Seperti namanya yang diambil dari kata 'star' semua hiasan di starlie café memang berhias benda langit malam itu. Setiap bingkai di dinding bahkan setiap hiasan di atas meja.

Di samping meja bar pun, ada panggung yang berdiri rendah. Berbagai alat musik akustik band berjejer tidak beratur. Menurut info dari Shena, biasanya ada band yang suka meramaikan suasana dan menyegarkan para pengunjung .