●●●
Seharusnya pukulan Yuriva mendarat telak di perut Sonia jika saja sepasang sayap Naga es yang lain tidak menghalangi tinjunya. Uap kembali mengepul saat kepalan tangannya menyentuh sayap yang menghalangi pukulannya tersebut.
“Jangan lupakan Naga yang lain.” Ucap Sonia datar.
DRAAKSSHH!!!
Kali ini semburan es dari ketiga mulut Naga tersebut memukul mundur Yuriva cukup jauh. Beruntung bagi Yuriva karena kabut kuning kembali menyelimutinya. Melindunginya dari serangan naga-naga Sonia.
“Kak Ve, Kak Sinka, tolong bawain Kyla jauh-jauh dari sini.”
“Tapi kamu sendiri?”
“Hehe. Tenang aja. Aku bakal nyusul nanti.”
Meski berat, namun Ve dan Sinka menyanggupi permintaan Yuriva. Meninggalkannya sendiri untuk membawa Kyla menjauh dari sana. Menjauh dari pertarungan yang akan membuat tempat itu hancur layaknya dihantam batu meteor.
“Kak. Yakin Yuriva bakal baik-baik aja?” tanya Sinka.
“Aku juga tidak tau. Kita hanya bisa Percaya padanya.” Jawab Ve.
“Kamu nyuruh mereka pergi? Gak sadar ya, kondisi kamu sekarang kayak apa?” cibir Sonia saat Ve, Sinka, dan Kyla menghilang dari pandangannya.
“Harusnya Aku yang bilang kayak gitu!’” seru Yuriva yang tiba-tiba berada di hadapan ketiga naga es Sonia.
BRAASHH!!!
Kabut kuning yang mengelilinginya menjadi semakin tebal. Berputar semakin cepat. Membentuk spiral yang kemudian berubah kembali menjadi sesosok naga yang melilit melindunginya. Dengan cepat, naga tersebut mengayunkan ekornya. Menghantam sayap-sayap ketiga naga es milik Sonia sekaligus.
“Lemah!” seru Sonia.
“Oya? Gimana kalo ditambah sama ini!”
BWOOOSSH!!!
Semburan api kuning yang dengan deras menghujam salah satu naga es Sonia, membuatnya hancur. Bagian atas tubuhnya menguap. Meninggalkan setengah sisa bagian bawah yang perlahan mulai mencair.
“Nagaku?!”
“Sial!!!” geram Sonia.
DRRAAKKK!!!
Es menjalar permukaan tanah. Membekukan semua yang dilewatinya. Termasuk ekor naga milik Yuriva. Hampir seluruh ekornya yang terbuat dari api berubah membeku menjadi es.
“Balasan!” geram Sonia.
BRAAK!!!
Dengan hantaman palu es yang Sonia buat, ekor naga Yuriva yang telah membeku hancur dalam sekejap. Remuk. Membuat naga tersebut menggeram hebat karena kesakitan. Geramannya terdengar layaknya guntur saat hujan badai menerpa.
“Lagi!”
Meski kehilangan seekor naganya, namun serangan Sonia tidak melemah sedikitpun. Kali ini, gabungan antara tornado wall satu naga dan hujan serpihan es dari naga yang lain, berhembus begitu keras. Begitu liar. Membuat sebuah Tornado wall yang berputar cepat diselimuti oleh serpihan es tajam yang berukuran besar.
“Apaan itu?!” ujar Yuriva terkejut melihat serangan yang terlihat seperti tangkai mawar berduri berwarna biru muda.
DRRAASHH!!!
Bukan ledakan yang terjadi, melainkan uap yang membumbung tinggi akibat dari benturan serangan Sonia dan pertahanan kabut kuning milik Yuriva. Kabut kuning yang rupanya sayap dari naga miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 2 Hunted (Completed)
FanfictionCerita ini lanjutan dari season 1 nya yaitu "TOP HUNTER". Disarankan untuk membaca season 1 nya agar jalan ceritanya tidak membingungkan untuk anda.