☆
☆
☆
☆
☆
☆
KLINIK.
"APA!!!" teriak Gracia, Nabilah, dan Shani.
"Begitulah penjelasan aku aku dapatkan," ucap Melody.
Setelah mendengar semua pesan yang di berikan seorang admiral kepada Melody, mereka se isi klinik hanya bisa terkejut dan masi tidak percaya akan hal tersebut.
Keheningan menyelimuti klinik tersebut, sedangkan junior yang lain di landa oleh ketakutan kalau mereka sekarang di catat sebagai buronan oleh pemerintah."Em, lalu apa yang harus kita lakukan sekarang Mel?" Tanya Beby yang memecah keheningan.
"Aku juga masi belum tau Beb, tapi, ada suatu hal yang ingin aku coba," ucap Melody yang bangkit dari duduknya.
Beby dan lainnya menatap Melody dengan kebingungan atas hal yang akan ia coba.
"Apa itu Mel?" Tanya Veranda.
"Sebenarnya aku kurang yakin dengan hal ini tapi..."
"Tapi apa?"
"Aku akan coba bicara dengan Naomi," cupa Melody dengan sedikit tegas.
"Kamu serius Mel?" Tanya Kinal yang kurang yakin akan apa yang akan Melody lakukan.
"Tapi kak, kak Naomi susah di ajak berdamai apalagi jika kakak berniat mengajak kakaku untuk bersekutu! Itu hal yang sangat mustahil." Jelas Sinka.
"Iya Mel, Naomi tidak mungkin menerima tawaran ini. Apalagi yang mengajukan tawan damai adalah kita, yang sudah jelas musuh bagi dia." Sambung Beby.
"Hmm sepertinya apa yang kalian ucapkan memang benar sih tapi, apa salahnya untuk mencoba," ucap Melody sambil memperlihatkan seyum manisnya kepada rekan-rekannya.
"Kalau begitu aku ikut kak!" Ucap Sinka yang bangkit dari duduknya.
"Aku juga!" Ucap Nabilah yang berjalan mendekati Melody
"Aku juga donk kak!" Ucap Shani dan Gracia kompak.
"Hadeh kalian ini. Jika kalian pergi kesasa semua, itu sama aja kita akan menyerang markas Naomi. Kalau hanya perwakilan 1 atau 2 orang, itu masi bisa." Ucap Shania dengan santai.
"em, kalau begitu ajak aku aja dan jangan ajak mereka bertiga," tunjuk Nabilah.
"JANGAN MEMBUAT KEPUTUSAN SEENAKNYA!!!" Teriak Shani, Sinka, dan Gracia.
"Hahaha! Apa yang di katakan Shania itu benar. Lebih baik aku saja yang pergi sendiri aja," ucap Melody sambil mengelus rambut Nabilah.
"Apa itu tidak berbahaya Mel! Bagaimana jika Naomi menyerangmu!" Ucap Veranda Khawatir.
"Hehe engga kok Ve, selama tujuanku kesana baik Naomi pasti gak akan ngelakuin hal bodoh. Aku yakin, Naomi akan mendengarkan perkataanku," ucap Melody enteng.
-"ok aku pergi dulu. Shania tolong kamu bikin perisai di area klinik agar cupaya kalian bisa terlindungi. Dengan keadaan sekarang, kita harua muali waspada," sambung Melody yang kali ini kelihatan serius.
Melodypun melangkah melewati Nabilah dan dengan santai menuju pintu keluar.
"Tunggu kak!" Ucap Ayana.
Mereka semua langsung menatap ke arah Ayana.
"Ada apa Ay?" Tanya Melody.
"Aku ingin berikan sesuatu," ucap Ayana dengan berjalan santai menghampiri Melody.
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 2 Hunted (Completed)
Fiksi PenggemarCerita ini lanjutan dari season 1 nya yaitu "TOP HUNTER". Disarankan untuk membaca season 1 nya agar jalan ceritanya tidak membingungkan untuk anda.