Satu komando dari Naomi langsung menggerakkan naga es miliknya tersebut. Meski naga tersebut bertubuh besar, namun kedua kakinya yang menjadi tumpuan mampu menggerakkan badannya dengan luwes dan cepat. Dibantu juga dengan gerakan ekornya yang panjang juga kepakan sayapnya yang lebar, menambah gesit gerakannya.
“Kau ambil Phoenix dan Draig Aur. Akan kuhabisi 2 bocah lainnya ini.” Gumam Naomi.“ok bunda!” ujar Scothy
Mereka bergerak bersamaan. Sementara ia meluncur menyerbu Ve dan Ayana, naganya pergi menghadapi Nabilah dan Yuriva, juga Phoenix dan Draig Aur.
“Tanpa Naomi?! Bagaimana bisa naganya bergerak tanpa perintah darinya?!”“Yuriva! Awas!” seru Nabilah yang dengan cepat mendorong Yuriva menghindari semburan bongkahan-bongkahan es tajam yang dikeluarkan oleh naga milik Naomi, Scothy.
“Nabilah! Makasih…”
“Hey bocah! Jangan main-main! Saatnya serius. Benar-benar serius.”
“Ohoo... jadi sedari tadi kau tidak serius?” sahut Yuriva.
“Tentu tidak. Aku memikirkan kondisi tubuhmu yang payah itu.”
DRRAAKK!!!
Serangan dari naga es kembali membuat mereka sedikit terkejut. Kali ini kepakan dari kedua sayapnya menciptakan hembusan angin yang begitu kencang, bercampur dengan serpihan-serpihan tipis es yang memiliki sisi yang tajam. Dan dalam sekejap, mereka berdua disapu oleh badai serpihan es yang meninggalkan luka-luka tebasan di sekujur tubuh mereka.
“Jangan diam saja bocah!”“Kenapa kau tiba-tiba berisik seperti ini, sih?!” sahut Yuriva sambil mengepalkan kedua tinjunya, lalu dengan cepat ia hempaskan tinju tersebut.
Tinjunya mengeluarkan kobaran api panjang mirip seperti tubuh naganya sehingga sepintas, tangannya yang menyatu dengan api tersebut terlihat memanjang. Mirip seperti cemeti. Serangan Yuriva tersebut membuat ia terlindung dari badai salju yang menghantamnya karena kobaran api yang panjang tersebut mengelilingi dirinya dan juga Nabilah.
“Hoo… jadi seperti ini kemampuanmu, kadal.” Gumam Yuriva terkejut karena dirinya sendiri tidak mengira bahwa tinjunya akan menghasilkan serangan yang juga sekaligus menjadi pelindung baginya.“Berisik. Ini belum seluruhnya. Tubuhmu tidak akan mampu menahan tekanan yang begitu berat jika Aku mengeluarkan seluruh kemampuanku.”
“Sekarang giliranku!” seru Nabilah.
Dengan sayap Phoenix yang kembali tersemat di punggungnya, ia melompat tinggi melewati kobaran api milik Yuriva, lalu menebaskan kedua apinya tepat ke kepala naga es yang tengah mereka hadapi. Dari kepala hingga kaki, pedang apinya sukses membakar Scothy yang seluruh tubuhnya terbuat dari es.
“Hehe! Tinggal nunggu cair---“
KRRAKK!!!
Seringai yang terlukis di bibir naga es tersebut, memperlihatkan deretan taring tajam yang terlihat seperti pegunungan es. Seolah tidak merasakan apapun dari tebasan Nabilah barusan, satu hembusan nafas dari naga tersebut membuat api Nabilah yang membakar dirinya berubah beku menjadi bongkahan es dengan ujung-ujung yang tajam.
“Gak orangnya, gak peliharaannya, dua-duanya sama aje! bener-bener nyebelin.” Gerutu Nabilah.“Awas, Bil!!!” mendengar seruan tersebut, sontak membuat Nabilah menoleh. Ia melihat Yuriva yang melompat ke arahnya dengan lengan api yang berkobar.
DRRASSHH!!!
Kali ini, pukulan dari Yuriva berhasil memukul mundur Scothy. Hanya beberapa meter memang karena serangan tadi terlihat tidak begitu berpengaruh. Namun hal itu segera dimanfaatkan oleh Nabilah dengan baik. Ia menyambung serangan Yuriva masih dengan dua pedang api yang ia genggam erat.
“Kau pikir hanya kau saja yang bisa menciptakan badai? Aku juga bisa!” seru Nabilah.“Phoenix! Bantu Aku!”
“Alright~”
Nabilah menebaskan kedua pedangnya secara menyilang. Menciptakan kobaran api yang begitu besar dalam sekejap. Api merahnya kali ini terlihat lebih pekat dan gelap, hampir mendekati warna hitam. Lalu dengan kepakan sayap Phoenix yang tiba-tiba berubah ukuran menjadi beberapa kali lebih besar, terciptalah pusaran angin panas yang langsung bergabung kobaran yang baru saja diciptakan. Membuat kobaran api tersebut ikut berputar mengikuti arah putaran angin.
“Rasakan!” geram Nabilah. Sekali lagi, ia menebaskan kedua pedangnya. Membuat pusaran api tersebut pecah menjadi amukan angin dan api yang berhembus dengan liar, berantakan, dan sukses menyelimuti seluruh tubuh naga es dengan api merahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 2 Hunted (Completed)
FanficCerita ini lanjutan dari season 1 nya yaitu "TOP HUNTER". Disarankan untuk membaca season 1 nya agar jalan ceritanya tidak membingungkan untuk anda.