●
●
●
●
●
“Ve! Apa yang terjadi?!” seru Stella sedikit terengah saat ia tiba di lapang 1 dan melihat Ve terpaku memandang ke arah di mana barusan pergi.
“Stell… bagaimana kalau para penghuni atas telah bergerak mendahului kita.” Ujar Ve pelan dengan pandangan yang masih terpaku tanpa melihat lawan bicaranya.
“Apa maksudmu?” tanya Stella sedikit panik.
“Apa kau tadi merasakan ledakan aura?” tanya Ve yang kali ini menatap Stella dengan tajam.
“Ya. Justru karena itu Aku segera kemari untuk memeriksa keadaan karena kemudian, Aku merasakan ledakan aura yang kedua. Ledakan aura yang sangat besar.”
“Ledakan yang aura yang kedua itu Aku.”
“Astaga Ve. Kau membuatku terkejut saja.” Ujar Stella menghela nafas lega.
“Biar kuberitahu hal lain yang dapat membuatmu terkejut.” Ujar Ve serius.
Senyum kelegaan dari wajah Stella perlahan memudar. Kali ini ia menatap wajah lawan bicaranya itu dengan serius.
“Ledakan aura yang pertama, yang membuatku terpaksa harus memancarkan seluruh aura hitamku, berasal dari 4 mahasiswi baru. Lalu kemudian, dia datang menjemput keempat maba tersebut.”
“Dia? Dia siapa?”
“Frieska.”
Deg!
Dalam sekejap, suasana diantara mereka berdua berubah kelam seolah awan hitam tengah mengambang diatas mereka.
“Apa kita beritahu Mel---“
“Jangan!” sela Ve.
“Kondisinya belum sepenuhnya pulih. Aku takut hal ini hanya akan menghambat proses pemulihannya.” Lanjut Ve.
“Tapi, jika hal ini dibiarkan, dan jika apa yang kau perkirakan mengenai bergeraknya para penghuni atas itu benar, maka kondisi kita akan semakin sulit.” Jelas Stella.
Veranda terdiam. Ia memikirkan bahwa perkataan Stella ada benarnya. Posisi mereka akan semakin sulit jika hal seperti ini tidak diberitahukan segera. Namun disamping itu, ia tidak mau kondisi Melody kembali menurun akibat fokus pikirannya teralihkan oleh kehadiran adiknya.
“Lagipula, sepertinya kondisi Melody akan segera pulih. Kau masih ingat 2 maba yang tadi? Yuriva dan Kyla? Mereka bilang mereka dapat menyembuhkan Melody.” Lanjut Stella.
“Benarkah?!” seru Ve dengan wajahnya yang kembali berbinar. Menyiratkan kegembiraan yang tertahankan.
“Katanya. Aku tidak tahu apakah benar mereka dapat menyembuhkannya atau tidak, tapi setelah mendengarkan penjelasan mereka, Aku sedikit yakin bahwa mereka dapat melakukannya. Mengembalikan kondisi Melody seperti semula.” Jawab Stella berusaha mempertahankan raut kebahagiaan di wajah Ve.
Ia mengajak Ve ke UKS, tempat di mana Melody tengah mendapatkan pengobatan dari Kyla, setelah sebelumnya Ve memberikan waktu bebas untuk para maba yang tengah terduduk melamun tanpa kegiatan di lapang 1.
“Benarkah kalian dapat menyembuhkan Melody?” tanya Ve segera sesaat setelah ia memasuki ruangan dan melihat Kyla yang memegang pergelangan tangan Melody.
“Bukan kami. Hanya dia.” Jawab Yuriva santai sambil menunjuk temannya.
“Wah, wah, berhentilah mengkhawatirkanku, Ve. Sudah kubilang, kondisiku baik-baik saja. Dan sepertinya, mereka dapat merubah kondisiku menjadi seperti semula.” Ujar Melody tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 2 Hunted (Completed)
FanfictionCerita ini lanjutan dari season 1 nya yaitu "TOP HUNTER". Disarankan untuk membaca season 1 nya agar jalan ceritanya tidak membingungkan untuk anda.