"NAOMI!!!"
Melody berteriak penuh amarah. Ia langsung menyerbu Naomi dengan rentetan serangan-serangan jarak dekat. Pukulan, tendangan, juga kobaran-kobaran api tanpa henti menghujani Naomi. Menekannya hingga ia terpukul mundur cukup jauh, masih dengan Melody yang menempelnya ketat dengan serangan-serangannya.
"Hah! Kuakui seranganmu ini merepotkanku, tapi tidak ada satu---"
BUAKK!!!
"Masih belum!!!" seru Melody. Satu, dua, tiga, puluhan serangan mendarat langsung secara berurutan dengan cepat tepat di tubuh Naomi. Meninggalkan luka bakar juga luka lebam di sekujur tubuh Naomi.
"Jangan sok!" seru Naomi. Dalam keadaan tertekan, ia masih dapat melakukan perlawanan. Dengan gerakan yang cepat, ia membuat permukaan tanah di sekitar mereka dilapisi es, lalu memunculkan ratusan duri dari es tersebut.
"Byakko!!!" Melody merespon dengan kobaran apinya yang dengan cepat berubah bentuk menjadi sosok Byakko yang langsung mencakar habis duri-duri yang hendak menembus tubuh Melody dalam waktu yang bersamaan.
"Cih! Sch---"
"Mau apa kau?!" geram Melody yang tiba-tiba berada di hadapan Naomi. Memperpendek jarak dengannya melalui gerakan cepat melewati pecahan-pecahan es yang berjatuhan, sekaligus membuat pecahan-pecahan es tersebut mencair seketika oleh apinya yang masih berkobar menyelimutinya.
DRAASHH!!!
Kembali, pukulan api Melody mendarat dengan sempurna, dan kali ini tepat di wajah Naomi sehingga membuatnya terlempar sangat jauh.
"Frieska!" gumam Melody. Ia memanfaatkan kesempatan yang ada selagi Naomi belum bangkit untuk melepaskan serangan berikutnya.
"Haha... mau apa kesini? Sana...! Hadapi kapten!" ucap Frieska lemah.
"Berisik! Aku harus mengurusimu terlebih dahulu. Veranda pasti bisa menyembuhkan lukamu ini. Ada Sinka j---"
"Hentikan Mel, ia menusuku tepat di titik auraku. Lagipula aku ini musuhmu!"
"Kau Adikku! Dan itu tidak akan pernah berubah!"
"Lucu... padahal Aku sudah menekanmu, menyerangmu sedemikian rupa, tapi kau masih menganggapku sebagai Adikmu. "
"Dan kau juga masih menganggapku sebagai Kakakmu bukan?"
"Itu pasti. Terlihat jelas dari keragu-raguannya pada serangan terakhir tadi." Sahut Naomi.
Crraakkk!!!
Tepat ketika Naomi mengatakan hal tersebut, pasak es yang menembus tubuh Frieska pecah seketika. Membuat Frieska membelalakkan matanya seolah merasakan sakit yang amat sangat tanpa meneriakkan apapun. Lalu kemudian, tubuhnya secara perlahan mulai berubah menjadi es.
"Sudah mengucapkan salam perpisahan?"
Tidak ada balasan dari Melody. Ia masih memegangi tubuh Frieska yang sudah tidak ada tanda kehidupan sedikitpun. Perlahan Melody bangkit berdiri, masih dalam keadaan memunggungi Naomi, yang mana hal itu sangatlah tabu untuk dilakukan saat ia sedang berhadapan dengan lawan, terlebih lagi lawannya adalah kapten dari Penghuni Atas.
"Kau ceroboh!" seru Naomi yang langsung memanfaatkan kesempatan terbuka yang ada di hadapannya. Dengan cepat ia menyerbu Melody sambil memegang belati es di masing-masing lengannya.
DEG!!!
Namun apa yang terjadi justru membuat Naomi berhenti melaju. Tekanan yang begitu hebat ia rasakan, bahkan hingga membuat permukaan tanah yang dipijaknya retak seolah menahan beban yang begitu berat, juga debar jantung Naomi berdetak kencang tidak beraturan seakan ia tengah menghadapi sesuatu yang menakutkan. Ia langsung mengambil jarak. Mundur kembali sambil memasang posisi bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Season 2 Hunted (Completed)
FanfictionCerita ini lanjutan dari season 1 nya yaitu "TOP HUNTER". Disarankan untuk membaca season 1 nya agar jalan ceritanya tidak membingungkan untuk anda.