22. Lovely Stranger

1K 64 1
                                    

Kamu terus menyedot minuman yang kamu pegang. Pandanganmu terus bergantian terfokus ke arah ponsel & jalanan. Jalanannya ramai, tapi tak sedikitpun kamu melihat tanda kehadiran orang yang kamu tunggu. Orang itu juga tidak mengabarimu sama sekali.

Sial.

Tepat disaat kamu ingin menekan tombol panggilan, sebuah mobil berhenti di depanmu.

"Lo, YN kan?" Tanya si pengemudi mobil itu tanpa basa-basi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo, YN kan?" Tanya si pengemudi mobil itu tanpa basa-basi.

Kamu memandangnya dari atas sampai bawah. Dia mengenakan kacamata hitam, jaket hitam, berwajah ganteng tapi sangar, mengenakan gelang emas. Dia mirip seperti..........om om pedopil?

Tidak- tidak, bahkan dia terlalu muda untuk disebut 'om om'!

"I'm talking to you." Ucapnya dengan suara manly nya.

Kamu menengok ke kanan dan kiri kebingungan, mencari orang lain di sekitarmu.

"Hhh. Yes you, a girl in navy cardigan." Lanjutnya.

"Mas bicara sama aku?"

"Ck. Bawel banget ya lo! Cepet naik."

"Eh?" Kamu semakin bingung. Bukannya masuk ke mobil, kamu malah berlari menjauh dari mobil itu. Pikiran kamu sudah jalan kemana-mana. Kamu kira pria itu adalah penculik.

"YN! YN! Ah elah nyusahin banget sih lo."teriak pria itu.

Dengan terpaksa, dia mengejar kamu.

"Gotcha! Lo apa apaan sih? Capek gue. Ayo pulang."

"Lepasin aku! Jangan culik aku! Aku makannya banyak! Nanti Mas nya keteteran." Kamu terus meronta-ronta. Menyita banyak perhatian dari orang-orang di sekeliling kamu.

Pria itu segera membekap mulut kamu dan menyeretmu ke mobilnya.

"Aww! Gila lo. Ngapain lo gigit tangan gue hah?!"

"Mas nya mau nyulik aku kan? Hayo? Ngaku aja!"

"Jangan panggil gue Mas! Gue bukan suami lo."

"Yeh siapa juga yang mau punya suami penjahat!"

"Lo ngomong apa sih? Waras gak sih lo?"

"Cih! Harusnya aku yang nanya kaya gitu! Mas siapa seenaknya bawa kabur aku."

"Udah gue bilang jangan panggil gue Mas!" Pria itu membentakmu dengan suara tinggi. Membuat tubuhmu bergetar ketakutan.

"Eh? Gue gak maksud ngebentak lo."

Telat, kamu sudah menangis sekarang.

Pria itu mengacak rambutnya frustasi.

"Gue Justin. Temen bang Harry."

"Bang Harry? Kamu kenal abang aku?"

"Udah gue bilang. Gue temennya."

Perlahan tangismu pun berhenti.

Justin Bieber As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang