62. Panik

552 71 25
                                    

Usia kehamilanmu sudah menginjak 9 bulan.

Perasaanmu tak karuan saat ini. Di satu sisi kamu senang karena sebentar lagi akan menggendong buah hatimu dengan Justin. Di sisi lain kamu merasa takut setengah mati mengenai persalinanmu.

Iya lah, ini kehamilan pertamamu.

Justin, suamimu tak kalah gusarnya denganmu. Bahkan dia sudah mengambil cuti jauh-jauh hari dari kantornya.

"Kalau kamu tiba-tiba melahirkan gimana?!" ucapnya saat usia kehamilanmu masih 6 bulan-_-

Pagi sekali kamu membuka mata, tapi Justin sudah lenyap dari ranjang.

Kamu mencarinya ke sekeliling rumah, tapi tak menemukan dia dimanapun. Anehnya keadaan rumahmu sudah bersih sekali sekarang. Sofa tertata rapi, tanaman sudah disiram, lantai bersih & wangi.

Siapa yang mengerjakan semuanya kalo Justin tak ada?

Tak lama Justin yang mengenakan kaos putih tak berlengan kembali dengan seplastik sayuran di tangannya.

Tak lama Justin yang mengenakan kaos putih tak berlengan kembali dengan seplastik sayuran di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu tak kuasa menahan tawamu melihat Justin yang dipenuhi peluh keringat.

"Kamu darimana sih?"

"Gila apa ya ibu-ibu komplek? ganas banget."

"Kenapaaa?"

"Aku tadi abis beli sayuran, eh mereka nerkam aku."

"Hih sok kecakepan."

"Belum sadar juga punya suami cakep ya kamu." Kemudian dia bergegas ke dapur untuk menyimpan semua belanjaanya.

Justin kembali dengan membawa segelas susu hangat untukmu. "Diminum. Mau sarapan apa?"

"Belom laper."

"Omelet sayur ya? tunggu bentar."

Kamu ingin mengekor Justin ke dapur tapi dihalau oleh Justin "Duduk aja. Jangan capek-capek."

"Aku boseeen. Mau ikut."

"Sini-sini" Justin kembali membawamu ke ruang tamu, kemudian menyetelkan DVD yoga ibu hamil. "Tuh mending kamu olahraga biar gak bosen. Matras nya ada di belakang, mau aku ambilin?"

"Ish malas aku."

"Buat anak kitaaa. Dah aku tinggal masak ya." pamitnya sambil mengecup puncak kepala mu

Sepeninggal Justin, kamu enggak melakukan yoga sama sekali. Kamu hanya bermain ponselmu malas.

"Eh kok malah main HP si? yoga enggak kamu?" Justin kembali dengan membawa 2 buah omelet dan buah-buahan.

"Malas. sudah kubilang."

"Yaudah aku temenin, yuk yoga bareng."

Justin menggelar matrasnya kemudian melakukan gerakan gerakan aneh.

Justin menggelar matrasnya kemudian melakukan gerakan gerakan aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15 menit berlalu.

"Udah ah capek. Laper"

"Yaudah yuk makan."

Baru saja kamu ingin menyuap omelet mu, tapi Justin menarik kembali sendoknya. Kamu kesal bukan main. "Apa apaan sih, Justin?"

"Minum air putih, terus makan buah dulu. Gitu kan kata dokter kandungan kamu?"

Hhh kamu menyerah pada suamimu yang sangat protektif ini.

"Tapi itu apel, aku gak suka kulitnya."

"Nyusahin." cibirnya, kemudia benar-benar mengupas kulit apelnya untukmu satu persatu.

Kamu enggak bisa menahan senyum mu melihat Justin yang sangat perhatian.

Ketika kamu ingin menyuap apel pertamamu, entah kenapa perutmu tiba-tiba merasa sakit. Justin panik bukan main.

" TUNGGU BENTAR AKU AMBIL KUNCI MOBIL SAMA TAS DULU. "

"NGAPAIN BAWA TAS SEGALA?"

"KAN KAMU MAU LAHIRAN."

"BELOM TENTU! UDAH CEPET KE RUMAH SAKIT AKU GAK TAHAN."

Entah kenapa kalian menjadi teriak-teriak. Justin berlarian ke kamar karena bersikeras ingin membawa tas nya. Tas yang dia maksud adalah tas yang berisi perlengkapan persalinan kamu yang sudah dia siapkan sendiri jauh jauh hari.

Benar-benar definisi suami siaga.

"Sabar ya sayang bentar lagi sampe." Justin yang tak fokus menyetir karena melihatmu kesakitan. Wajahnya panik sekali, lebih panik dari kamu. Padahal kamu yang kesakitan.

"SUSTER RUANG PERSALINAN DIMANA?"

"Tenang, Pak. Ada apa ya?"

"ISTRI SAYA MAU LAHIRAN. CEPET KASIAN DIA."

Suster membawamu ke ruang pemeriksaan. Setelah diperiksa, ternyata itu hanya kontraksi biasa. Belum waktunya kamu melahirkan.

Kamu dan Justin tertawa sendiri karena merasa lucu dengan kepanikan yang terjadi di pagi ini.

"Aku malu sama susternya." ucap Justin

"Aku lebih malu punya suami kaya kamu, heboh banget."

"Aku kan panik sayang, gak tega aku tuh liat kamu kesakitan. Lain kali sakitnya bagi-bagi aja sama aku."










Cia. Cheesy.



Justin Bieber As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang