Kamu mengerang kesakitan saat minyak yang meletup dari telur yang sedang kamu goreng mengenai kulitmu.
"Aw!"
"Aw! aw! aw! aw!"
"Ngapain sih lo? berisik banget!" Justin keluar dari kamarnya dengan muka bantal. Dahi nya berkerut, mulutnya melengkung kebawah, jelas sekali dia marah.
"Ini, aw! minyak, aw! kena, anjir sakit banget." Kamu mengerang semakin keras. Rasanya mau nangis lihat kulitmu yang udah merah-merah.
Dengan enggan Justin mematikan kompornya, menarik kamu buat duduk di sofa. Dia mengambil kotak obat lalu mengobati lukamu.
"Lo gak liat ini jam berapa? ngapain sih lo mainan kompor! ganggu tidur gue aja." omel Justin sambil mengobati lukamu.
"Aku gak mainan! aku lagi buat sarapan untuk kita."
"Kalo gak bisa ya gak usah. Gue makan nasi uduk nya Bu fatimah aja."
"Kan sekarang kamu udah punya istri. Istri kamu emangnya aku apa bu fatimah?!"
"Ya liat akibatnya!"
"Segitunya takut aku terluka?"Kamu udah senyum-senyum sendiri liat Justin khawatir sama kamu.
"Ye, lo terluka, gue ga peduli. Maksud gue akibatnya jam tidur gue berkurang!"
:(
***
Justin telah rapih dengan seragam sekolahnya, begitupun juga kamu.
Iya, kalian masih sekolah, tapi udah menikah. hehe
"Mana sarapan gue?"
"Sarapan? Bu fatimah kan?"
"Yee lo kan masak tadi pagi, mana?"
"I-itu.... " kamu melihat telur gosong yang ada di depan meja sekarang. "Kamu makan di bu fatimah dulu sampai aku pinter masak!"
"Lama lu ah. keburu mati kelaperan gue." Justin melahap telur gosong buatan kamu. Sampai habis.
Padahal kamu sendiri gak mau memakannya. Pikir aja, emang telur gosong enak? mana kamu lupa ngasih garam.
Dalam hati justin be like;
Mama, kenapa jodohin gue sama cewek model begini?
***
"Lo turun disini."
"Gerbang sekolah masih jauh...."
"Pokoknya lo turun disini. Maju sedikit terlalu beresiko ada anak yang liat kita."
"Ya memangnya kenapa? mereka gak akan langsung ngira kita menikah kan?"
"Ya enggak. Tapi apa kata mereka kalo gue semobil sama lo?"
"Mamangnya ada yang salah dengan kamu semobil dengan aku?"
Justin menyentil dahimu.
"Ngelawak lo, lupa kalo gue pacar Yovanna?"
Butuh waktu buatmu untuk mencerna semua ucapan Justin. Dia sangat menjaga perasaan Yovanna sebagai pacarnya, bagaimana denganmu? apa dia benar-benar tidak menganggap kamu ada?
"Justin?"
Justin menaikkan alisnya
"Kamu lupa satu hal."
"Apa? seragam gue lengkap kok. Buku juga perasaan udah gue---"
"Kamu lupa kalo orang yang disamping kamu sekarang adalah istri kamu. Dan beberapa menit yang lalu, kamu baru aja membuat dia merasa menjadi wanita tertolol sedunia. Kalau kamu enggak mencintainya, setidaknya hargai perasaanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Justin Bieber As Your Boyfriend
أدب الهواةWhen you see him as a man, not as an idol. Ini adalah kumpulan fanfiction/imagine tentang Justin Bieber. Setiap cerita didasarkan pada salah satu judul lagu dari Justin. So yeah kamu yang senang berimajinasi harus membaca ini. Semoga kalian menyukai...