51. This is Reality

567 51 15
                                    

Dulu aku sempat mencintai seseorang.

Sebegitu dalamnya.

Awalnya aku terus mengelak, aku pikir, aku hanya mengagguminya.

Tapi nyatanya perasan ini bertahan bertahun-tahun lamanya.

Tak peduli seberapa sering aku menjalin hubungan dengan pria manapun, hatiku akan selalu kembali padanya.

Karena bagiku, dia berbeda.

Rupa nya tak begitu menawan sampai menjadi perbincangan banyak wanita.

Dia juga bukan cowok kelebihan harta yang begitu mudahnya menarik hati wanita

Dia adalah dia,

Yang bisa menarik ulur hatiku sesukanya.

Bukan, bukan karena dia cowok brengsek yang suka memainkan wanita.

Hanya saja.....

Ah entahlah, mungkin karena aku yang terlalu mencintainya?

Semuanya bermula dari dia yang selalu ada.

Selalu ada untuk mendengar
Selalu ada untuk menghibur
Selalu ada untuk memberi

dan yang paling kusukai, dia bukan tipe cowok yang iya-iya saja.

Dia selalu teguh pada argumennya.

Dia tak segan menegurku ketika aku salah.

Entah apa maksudnya, dia yang keterlaluan memberi perhatian atau aku yang terlalu terbawa perasaan?

Hmm problem wanita.

Pernah suatu ketika aku sekelompok dengannya di acara camping. Barang bawaanku banyak saat itu. Tiba-tiba saja dari arah belakang ada yang menarik tas ku.

Itu dia.

Tanpa menoleh kembali, dia berjalan dengan santai membawa barang bawaanku.

"Eh kok? sini balikin!" teriakmu.

"Keberatan kan? udah gue aja yang bawa biar gak nyusahin orang lain buat nungguin lo jalan."

Terdengar menyebalkan, tapi aku hanya senyum-senyum mendengarnya karena aku sudah paham sikapnya.

"Lo jalan depan gue." katanya

"Gue kan jalannya lama. Lo duluan aja."

"Ya....... makanya lo depan gue. Biar lo gak lama jalannya."

"Lo takut gue kenapa-napa ya?"

"Hih geer banget lo. yaudah nih gue jalan duluan."

Setelah itu dia melangkah di depanmu tapi tak berapa lama kembali menghampirimu yang tertinggal beberapa langkah dibelakang.

"Gue ga mau tau. Pokoknya lo jalan duluan depan gue."

"Kenapaa?"

"Ya...pokoknya gue gak bisa. udah cepetan jalan" timpalnya sambil salah tingkah.

Akhirnya sepanjang jalan aku hanya bisa senyum-senyum sendiri.

Dilain waktu dia juga ada kisah betapa perhatiannya dia padaku.

"Lo ditanya pak Thomas tuh besok ada acara gak? disuruh ngajarin anak olimpiade."

"Gak bisa, gue mau anterin Nana ke toko buku."

Siapa Nana? pacarnya hehe. Iya dia sudah punya pacar :")

"Oh yaudah, gue nanti bilang pak Thomas."

Justin Bieber As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang