68. I'll wait

463 49 11
                                    

"Hello?" Justin mendaratkan tubuhnya di bangku kayu di bawah pohon rindang, mengisi kekosongan bangku yang kamu duduki.

Mood mu semakin hancur ketika melihat dia yang tersenyum dengan cerahnya.

"Ngapain lo?" tanyamu ketus.

"Galak amat, belom pulang?"

"Males jawab, pertanyaanya bodoh."

Kamu kira dia akan marah mendengar ucapanmu yang kasar itu, ternyata justin sekebal itu.

"Pulang, yuk?

"Ntar."

"Mau sampe kapan nunggu?"

"Sampe Eddie jemput."

"Ck! kemana dia?"

"Anter mama nya ke dokter."

"Oh, ya? tapi mama nya lagi arisan sama mama gue nih"

Kamu diam.

Eddie berbohong, lagi?

Justin menarik tanganmu

"Apaan sih lo?"

"Ayo, Pulang. Dia gak akan datang."

"Gue mau nunggu!"

"Kenapa sih gue suka sama orang keras kepala kaya lo?"

"Ya siapa suruh ngejar-ngejar gue? gue udah punya pacar!"

"Cih, pacar brengsek kaya gitu dibanggain. Yaudah gue tungguin lo disini." Dia menjadikan ransel kuliah nya sebagai bantalan tidur, lalu memejamkan mata.

Kamu tak habis pikir.

"Kalo lo udah cape nunggu, bangunin gue. Kita pulang."

Satu jam berlalu, Eddie belum ada kabar juga.

Malam semakin larut, tanpa sadar kamu terlelap di pundak Justin.

Justin yang daritadi cuma pura-pura tidur memakaikanmu jaket, lalu menggendongmu naik ke dalam mobilnya.

Tenang, Justin hanya ingin mengantarkamu pulang. Memastikan kamu sampai kos mu dengan selamat.

***

"Yang, masih marah?"

"Enggak."

"Tapi kamu cemberut." Eddie menangkupkan kedua tangannya pada pipimu. "Maaf ya, aku kemarin bener-bener gak bisa jemput."

"Ck iyalah, orang lo kemarin mabok di bar, kan?" Justin yang entah darimana datangnya ikut masuk kedalam pembicaraanmu dengan Eddie.

"Eh diem ya lo, setan." Eddie ngamuk.

"Bro, lo lebih setan." balas Justin enteng.

Kami benar-benar pusing melihat pertikaian yang sudah sering terjadi antara Justin dan Eddie dan memilih meninggalkan mereka berdua.

***

"Dek, ada yang nyari."

Kamu mengerutkan keningmu. Siapa juga yang datang siang bolong begini.

"Eddie?

"Bukan, teman satu jurusan kamu katanya."

"Suruh masuk aja, Ma."

"Halo?"

Suara itu........

"Ngapain lo kesini? bukanya jam segini jadwalnya mata kuliah?"

" Bolos. Gue males, abisnya gak ada lo. Sakit?"

"Gak, males aja gue kuliah."

Justin meraba dahimu "Demam. Lo bohong, lo sakit."

"Kalo gue sakit, terus lo mau apa?"

"Mau apa aja asal lo sembuh. Gue gak ada semangat kuliah kalo gak ada lo."

"God,  udah berapa kali sih gue harus bilang kalo gue masih pacar orang"

"Berarti kalo lo udah putus sama si brengsek itu lo mau sama gue?"

"Gak."

"Ih galak."

"Makanya jangan suka sama gue????"

"Gak mau. Justin suka. Suka banget."

"Sinting."

"Mau makan apa? gue beliin."

"Gak mau."

"Terus maunya apa?"

"Lo....pulang."

"Apaan sih kan gue juga temen lo, mau jenguk. Gak boleh?"

"Enggak."

"Ok gue balik, tapi gue mau tanya dulu."

"Apaan cepet."

"Si brengsek udah jenguk lo?"

"Eddie?"

"Iyalah, siapa lagi, sayang."

"Dia gak ada kabar dari semalem."

"Ck, udah gue duga. Kalo cuma Eddie yang bisa bikin lo mau makan, gue bakal cari dia, bawa dia kesini. Yang penting lo cepet sembuh, tungguin ya! gue pamit."

******

Bugh

Satu tonjokan melayang ke arah Eddie yang sedang bermain dengan wanitanya.

"Bangsat, apaan apaan lo?" Eddie mengelap darah di sudut bibirnya.

"Lo yang bangsat. Pacar lo lagi sakit, tau enggak lo?"

"Apa urusan lo sih, Anjing!"

"Apapun yang menyangkut Y/N, jadi urusan gue."

"Lo siapanya pacar gue sih, hah?"

"Gue? gue adalah orang yang siap menggantikan posisi lo dalam waktu dekat."

"Bangsat, Justin Bieber. Mau lo apa, hah?"

"Pacar lo. Gue mau pacar lo."

Eddie naik pitam, dia mencengkram baju Justin. "Jauhin Y/n!"

"Ck, lo pikir gue bakal biarin orang yang gue sayang jadi mainan cewe brengsek macam lo?"

"Jangan sok suci lo! Lo juga anak geng motor, lo minum, lo....."

"Tapi gue gak pernah mainin hati cewek."

"Cih."

"Gue mau detik ini juga lo datengin Y/n di rumahnya. Dia cuman mau makan kalo lo yang suapin. Emang cowok gak tau diuntung ya lo, cewek sebaik dia lo sia siain."

"Fine! abis makan siang gue ke rumah Y/n!"

"Lo budeg? gue bilang sekarang."

"Lo buta? gue lagi makan siang sama Bianca."

"Bukan urusan gue, yang penting Y/n makan. Dan lo Eddie,gue jamin dalam waktu dekat Y/n bakal sadar betapa brengseknya lo."











Hmmm berlanjut tidak yak

Justin Bieber As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang