Justin Bieber As Your Boyfriend

66. Bodyguard

"Pergilah."

"Tidak Nona, Tuan memerintahka--"

Hanya dengan satu lirikan tajam mu, pria berseragam mirip satpam yang tengah berdiri tegap menghadap ke arahmu langsung bungkam seribu kata. Entah apa yang dia lakukan, sudah 1 jam penuh dia berdiri tepat di samping tempat tidurmu. Hanya berdiri sambil sesekali memunguti tissue bekas air matamu yang berceceran.

"Justin, Leave, please."

Pria itu akhirnya menyerah. Dengan sejuta pertimbangan, ia bersedia meninggalkan kamarmu.

"Saya menunggu di luar pintu kamar ya,  Nona?"

"Up to you, Saya gak peduli."

"Kalau ada apa-apa teriak saja, atau butuh apapun teriak juga."

"Damn Can U just shut up and leave?"

"Saya permisi, Nona."

Akhirnya kamu mendapat kebebasan di kamarmu sendiri. Kamu berguling-guling tak jelas, membanting semua benda yang berada di dekatmu, meneriaki kata-kata kasar pada pacarmu yang baru beberapa jam lalu menjadi "mantan".

"BEGO! BEGO! JAHAT BANGET! TAPI GUE YANG BEGO!"

"Aaaargh." Kamu mencapai puncaknya, teriakan kerasmu menggema ke seluruh rumah hingga membuat Justin memutuskan untuk kembali muncul di hadapanmu.

"Nona, gak apa-apa?" Justin muncul dengan ekspresi yang tak karuan.

"Kelihatannya?"

Dia tidak menjawab.

"Nona, mau saya belikan sesuatu?"

"Gak."

" Es krim?"

"Gak."

"Coklat?"

"Gak."

"Martab--"

"Gak."

Akhirnya dia menyerah.

"Nona saya tahu cara menghilangkan stres."

"Kamu pikir Saya percaya sama Kamu?"

"Tapi Nona, Saya jamin stres nya hilang sedikit."

Kamu melirik lagi ke arah Justin, yang dilirik malah menunduk ketakutan.

"I'm so done with you Justin Bieber. Kenapa juga Papi menyewa bocah SMA bawel macam kamu untuk jadi bodyguard saya?!"

"Hehe umur kita hanya beda 3 tahun kok, Nona. Jadi gimana? mau ikut Saya buat ngilangin stres gak?"

Kamu berpikir keras, tidak ada salahnya mencoba bukan? lagian bocah dihadapanmu ini tidak akan dia sebelum kamu menuruti perkataanya.

Akhirnya kmu memberikan kunci mobilmu padanya "Drive me."

***

Justin membawamu pergi ke sebuah tebing tinggi di pinggir kota.

"Nona, mau Saya temani atau Saya tunggu di mobil?"

"Saya mau sendirian."

"Baik. Tolong bawa ponsel Nona, jika butuh sesuatu segera hubungi saya di 082628--"

"Kamu pikir saya tidak menyimpan nomor kamu?" tanya mu sinis.

"Maaf lancang, Nona. Saya pernah melakukan pencarian nama saya di ponsel Nona, tapi tak di temukan. Jadi saya berasumsi Nona tidak menyimpannya."