45.Cursing

754 55 34
                                    

Aku selalu mengaguminya.
Seharusnya, aku tak boleh begitu.

Berkali kali aku mencoba menyangkal perasaanku, tetap sama jawabnya.

Bolehkah aku berharap?

Karena rasanya, dia memiliki perasaan yang sama denganku.

Dia selalu membalas setiap snapgram yang aku buat.

Aku selalu menjadi orang pertama tempatnya berkeluh kesah.

Dia selalu menuruti apapun yang aku minta.

Dia selalu memprioritaskanku.

Tapi ada kalanya dia bertindak seperti bajingan.

Tidak mengabariku berhari-hari.

Mengabaikanku.

Membalas pesanku singkat-singkat.

Terang-terangan memuji wanita lain di depanku.

Wah, memang perlu di tes kejiwaannya.

Sekian lama aku menunggu, dia tidak pernah menyatakan itu.

Hingga aku lelah menunggu.

Hingga aku marah pada keadaan dan mulai bertindak kekanakan padanya.

Salahku?

10 tahun aku menunggu.

2x diantaranya, hatiku dibuat benar-benar patah.

Saat dia menjalin hubungan dengan wanita lain.

Begitu mudahnya.

Hanya beberapa bulan kenal, dia berani membuat sebuah komitmen.

Sedangkan denganku?

Menyatakannya saja tidak pernah.

Dia benar-benar membuatku gila.

Tapi bagaimana? dia bagai candu.

Ketika aku jauh dengannya, wajahnya selalu menelusup dalam kacaunya pikiranku.

Ketika dia tak mengabariku sehari saja, rasanya aku ingin menghujani nya dengan beribu pesan.

Tapi tak bisa, aku wanita. Sudah kodratnya wanita menunggu bukan?

Mereka bilang, 'katakan saja!' sudah jaman emansipasi.

Cih, bukan sekedar malu/tidaknya. Begitu banyak pertimbangan yang ada.

1. Aku tidak mau kita nantinya saling menjauh.

2.Aku tahu, rasanya sakit sekali jikalau tau bahwa dia tidak membalas perasaanku.

3. Bagaimana kalau dia ilfeel padaku?

Tidak. Lebih baik begini saja.

Kalau Tuhan memberi aku satu kesempatan untuk mengeluarkan semua perasaanku padanya.........

"WOY LO TUH BANGSAT BANGET SIH? KENAPA LO BUAT GUE MENUNGGU SELAMA INI? KENAPA LO ENGGAK SECEPATNYA KATAKAN LO SUKA SAMA GUE ATAU ENGGAK? KENAPA LO HOBI BANGET MAIN DENGAN PERASAAN GUE? TARIK ULUR SEENAKNYA, WOY GUE BUKAN LAYANGAN! GAK USAH SINGGAH DI HATI GUE KALO LO GAK PERNAH BERNIAT UNTUK MENETAP! KARENA HATI GUE BUKAN TERMINAL, BODOH."

oh tidak, itu hanya anganku saja.

Mana bisa aku berkata sekasar itu padanya?

Yang ada, dirayu 'jangan marah yaaaaa?' olehnya saja hatiku luluh lanta.

Sial, kenapa aku terdengar sebegitu bucin nya?

Ok.

Jadi ceritanya baru akan dimulai.

Justin Bieber As Your BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang