Justin Bieber As Your Boyfriend

52. Shy Shy Shy

Hari ini akan kamu masukan ke daftar hari sial dalam hidupmu.

Bagaimana tidak, motormu mogok saat kamu buru-buru mau ke kampus untuk mengumpulkan revisian pada dosen.

Mana mogoknya di jalan yang sepi.

"Motornya kenapa, Mbak?"

"Gak tau nih, mogok."

"Hmm bengkel jauh sih dari sini. Mbak ada kelas pagi?"

"Iya nih, mau ngumpulin revisian."

"Gojek aja."

"Lalu motorku?"

"Biar saya yang bawa ke bengkel."

"Eh?"

"Saya Justin. Anak UWP juga. Jurusan Sastra Jerman '17. Kalo gak percaya saya bawa kartu----"

"Percaya kok percaya! Justin nitip motorku yaaa maaf aku harus buru-buru."

...

Line

Ini Justin. Motornya msh di bengkel. kelarnya sore.

Oh oke gpp. Bengkel yg mana ya aku ambilnya?

Bakal saya anter kok ke rumah Mbak. Tapi siang ini Mbak pulang naik apa?

Aku bisa nebeng temen kok.

Ok. Hati-hati.

Kamu mengerutkan keningmu. Kamu bingung kenapa Justin sebaik ini padahal kalian baru bertemu.

'Hati-hati' segala lagi....

Kamu cuma mikir dia lucu aja sih.

...

Saat sore, hujn turun. Padahal tadi siang panas-panas aja, suka heran kamu tuh.

Justin.
Aku aj yg ambil motor nya besok.

Tidak ada balasan darinya. Kamu semakin khawatir dia nekat ujan-ujanan demi balikin motor kamu.

Ah tapi mana mungkin juga sih ada cowok sebaik itu, kan kalian baru bertemu.

Tak lama, ada seseorang yang mengetuk pintu.

"Siap------Ah Justin?"

"Hehe iya Mbak."

"Astaga kamu sampe bash kuyup gini."

"Gak apa - apa Mbak." katanya salah tingkah sambil menggaruk rambutnya.

"Gak apa-apa gimana? kamu bisa sakit. Ayo ganti baju dulu" kamu menarik tangannya.

Tapi dia menolak.

"S-saya pulang aja deh Mbak. Ini kuncinya ya." dia menyerahkan kunci motormu, laru pergi begitu saja.

Kamu belum sempat mengganti uang bengkel.

Bahkan belum sempat mengucapkan terimakasih.

Keesokan harinya, kamu menunggu Justin di parkiran kampus. Kamu sengaja datang pagi padahal gak ada kelas pagi. Namanya juga mau berterimakasih, ya harus berkorban.