"Jadi kamu yang akan menggantikan Aleta?"
"Betul, Pak."
Pria yang kini sedang duduk di kursi kerjanya mengetuk-ngetukan jari miliknya sambil memandangimu dari ujung rambut sampai ujung jari kaki.
Well, dia sama sekali tak mempersilahkanmu duduk sejak kedatanganmu. Interview kerja macam apa ini?
"Name."
"Pardon?"
"Nama kamu."
"Oh-- Y/n."
"Usia."
"23."
Damn, apa gunanya kamu membuat CV kalu basic question seperti ini masih ditanyakan?
"Gelarmu?"
"Accelerated Master of Science in Political Science."
Keningnya mengerut seakan bingung dengan apa yang kamu tuturkan.
"Setelah interview tadi, seharusnya kamu tidak saya terima di perusahaan saya."
Hah? bahkan dia belum bertanya apa - apa selain nama, usia, dan gelar, lalu dia sudah bisa memutuskan?????
Duduk saja belum.
"Tapi karena posisi sekretaris tidak bisa kosong terlalu lama, kamu boleh mulai bekerja hari ini."
"Hari ini, Pak?"
"Iya. Apa kamu memiliki gangguan telinga? segera ke ruanganmu."
Mulutmu terbuka mendengarnya. Pria di hadapanmu ini adalah pria ter arogan yang pernah kamu temui.
Dia tampan, memang. Tapi kelakuannya tidak jauh dari iblis.
"Baik, Pak. Saya permisi."
"Satu lagi."
Kamu menghentikan langkahmu, lalu mau tidak mau harus berbalik menatap calon boss mu itu.
"Besok pakailah pakaian yang lebih sesuai."
Kamu jadi memandangi baju yang kamu pakai sekarang. Dimana letak kesalahannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Justin Bieber As Your Boyfriend
FanficWhen you see him as a man, not as an idol. Ini adalah kumpulan fanfiction/imagine tentang Justin Bieber. Setiap cerita didasarkan pada salah satu judul lagu dari Justin. So yeah kamu yang senang berimajinasi harus membaca ini. Semoga kalian menyukai...