"Aku senang, kamu senang. Itu prinsip kita, kan?"
Justin tersenyum 6 di pinggang rampingmu.
"Tapi ingat....."
"Aku enggak boleh jatuh cinta sama kamu, kan?" kamu memotong ucapan Justin, seakan sudah muak dengan kalimat itu.
"Good girl." Lagi, Justin membelai rambutmu pelan.
"Aku laper."
"Mau apa? biar aku pesan--"
"Enggak! aku mau masakan kamu."
"Aku harus kerja Justin....."
"Ck! bolos saja. Gaji kamu biar aku ganti."
"Gak bisa gitu. Aku bisa dipecat."
"Gak apa-apa, kamu kan punya aku. Aku bisa biayain hidup kamu, bayar uang kuliah kamu, aku enggak pernah telat menuhin kebutuhan kamu kan?"
"Terserah." kamu lelah menghadapi lelaki keras kepala di depanmu ini.
kamu sudah mengenalnya lebih dari separuh usiamu.
Kalau kalian mengira dia adalah pacarmu, salah besar.
We're friend. Oh no, Friend with benefit.
Kamu tahu itu terdengar sangat konyol.
FWB bersama sahabatmu sendiri.
Tapi itu permintaan Justin, dan kamu tidak bisa menolak karena kamu sudah mencintainya jauh sebelum lelaki itu meminta kamu menjadi partner FWB nya.
Kamu tidak bisa menyangkal, ada sedikit rasa senang yang kamu rasakan selama menjalani hubungan ini dengan Justin.
We're cuddling, hugging, kissing, act like a lover do but u can't call him as your boyfie.
"Jangan pernah jatuh cinta sama aku, cemburu sama aku, apalagi mencoba milikin aku."
***
"Hmmm kemasan besar atau kecil ya?"
"Kecil."
"Tapi yang besar lebih hemat....."
"Yaudah besar."
"Tapi kalau yang kecil bisa coba banyak aroma...."
"Yang penting bukan aroma jeruk."
"Kenapa?"
"Aku enggak suka."
"Yee ini kan pewangi buat selimut aku, bukan kamu."
"Kamu lupa kita sering satu selimut?"
Dang. Tolong jangan berpikir macam-macam.
Justin memang sering menginap di kamarmu, satu ranjang denganmu, tapi sungguh kita tidak melakukan apa-apa!
Tidak lebih dari sekedar cuddling. Ah ya mungkin lebih jauh kissing.
"Aku enggak akan ngerusak barang yang aku sayang. Tenang aja." begitu katanya.
"Udah beluuum?" Justin mulai bermain-main dengan trolley nya.
Kalau dilihat secara sekilas, kamu & Justin terlihat sempurna seperti pasangan yang baru menikah, sedang berbelanja kebutuhan bulanan. Sayang, kenyataannya tidak seindah itu.
"Kamu ada yang mau dibeli lagi enggak?"
"Enggak. Aku laper, mau makan."
Kamu ketawa melihat ekpresinya. Uh manusia ini sangat menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Justin Bieber As Your Boyfriend
FanfictionWhen you see him as a man, not as an idol. Ini adalah kumpulan fanfiction/imagine tentang Justin Bieber. Setiap cerita didasarkan pada salah satu judul lagu dari Justin. So yeah kamu yang senang berimajinasi harus membaca ini. Semoga kalian menyukai...