Ini adalah kisah ketika Irgi dan Uma masih di kelas 3 SMP.
Waktu itu, di Minggu pagi yang cerah, Uma mengajak Irgi untuk bersepeda keliling kompleks perumahan. Irgi tidak punya sepeda, jadi, nanti, Irgi akan dibonceng oleh Uma di jok belakang sepeda mininya.
Uma sangat suka bersepeda, menurutnya bersepeda adalah salah satu cara terbaik untuk membentuk lekuk tubuhnya agar terlihat seperti wanita ideal. Dan Irgi setuju.
"Aku aja yang bonceng kamu," kata Irgi.
"Yaudah, pelan-pelan, ya? Kalau ada polisi tidur direm, jangan dibangunin."
"Iya bawel," jawab Irgi dengan masa bodo.
Irgi mulai mengayuh sepeda, berjalan dengan santai sambil menikmati angin pagi yang begitu segar. Selagi Irgi mengayuh, Uma terus mengajak bicara agar suasana diantara mereka tidak terasa sepi.
"Irgi."
"Hmm," sahut Irgi sambil tetap fokus ke jalan.
"Aku boleh punya pacar, enggak?" tanya Uma yang bermaksud ingin menggoda Irgi.
"Kamu kodein aku?"
"Dih, bukan, ge-er banget sih. Aku kan nanya sama kamu, bukan kode."
"Oh, kirain kode."
"Gimana, boleh enggak?" Uma bertanya lagi sambil senyum-senyum.
"Emangnya ada yang suka sama kamu?"
"Baanyak. Kalau aku on facebook, pasti banyak cowok yang ngechat aku," jawab Uma.
"Oh."
"Waktu itu, aku pernah upload foto bareng kamu, terus cowok-cowok pada tanya di komentar, 'itu pacar kamu?'."
Belum selesai Uma menyelesaikan pembicaraan, dengan sangat penasaran Irgi memotong, "Terus, kamu jawab apa?"
"Iih kepo," ledek Uma.
"Aku ngebut, ya?"
"Hahaha, ngambek." Uma tertawa. "Terus aku jawab bukan, dan cowok-cowok itu pada ngebales 'oh kirain pacar.'."
"Harusnya jawab iya aja."
"Dih, biar apa?"
"Biar mereka semua nyerah buat dapetin kamu, terus, sisa aku deh. Otomatis aku yang menang."
"Kamu mah emang udah menang dari dulu, tapi, sebagai sahabat," rayu Uma dan kemudian dia melingkarkan lengan kanannya di pinggang Irgi. "Aku sayang kamu," lanjutnya dengan suara yang pelan.
"Ngapain kamu lingkarin lengan di pinggang aku? Aku kan enggak ngebut."
Uma tidak menjawab, dia mengabaikan pertanyaan Irgi. Pembicaraan mereka selesai. Irgi tetap fokus menunggangi sepeda, dan Uma fokus menikmati sejuknya udara pagi dan segarnya angin yang meniup rambut indahnya.
•••
20 menit kemudian, Irgi lelah mengayuh sepeda, dan dia meminta Uma untuk menggantikannya.
"Dikit lagi sampe rumah juga," kata Uma seraya menukar posisi dengan Irgi.
Sepeda kembali berjalan, dan Irgi mulai modus di jok belakang.
Irgi membalas perlakuan Uma, dia juga mau melingkarkan lengannya di pinggang Uma.
"Eh," kata Uma kaget, "geli."
"Gantian."
"Aku mah cewek, kamu enggak boleh pegang sembarangan. Enggak enak juga diliat orang-orang."
"Tapi aku enak."
"Kalau kamu cabul aku turunin nih," sergah Uma.
"Iya-iya maaf." Irgi melepaskan pegangannya dari pinggang Uma. "Ugh, dasar, enggak asik."
"Kalau kamu rasa enggak asyik, cari sahabat yang cabe-cabean aja sana biar bisa dipegang-pegang."
"Ih, bukan gitu, Uma," ucap Irgi dengan nada bersalah. Karena dia tau kalau Uma sudah mulai ngambek.
"Kenapa sih cewek cepet banget ngambeknya?" batin Irgi.
~to be continued~
Tolong berikan vote dan komentar :)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT KOK ROMANTIS? (Sudah Terbit)
Romance#1 teen fiction (26/05/18) #1 komedi (01/12/18) #1 drama (23/12/18) Genre : Action, Drama, Komedi, Romantis, Sekolah. "Sahabat kok romantis?" Begitulah kata teman-teman Irgi dan Uma. Persahabatan antara Irgi dan Uma memiliki rasa sayang yang luar bi...