Bag.33 - Hari H

95.7K 5.4K 248
                                    

Jangan lupa komentarnya!

Tepat pergantian hari, Beny masih terjaga. Dia berniat ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuk Uma tepat di jam 00:00.

Beny tau ini adalah hal yang bodoh. Mengorbankan jam tidur dan kesehatannya untuk orang yang belum tentu mau menjadi teman hidupnya.

Wawan bilang, mengucapkan selamat ulang tahun tepat pada pergantian hari merupakan hal yang romantis, selain itu, ada pengorbanan dan perjuangan di dalamnya.

"Kalau lu ngejar cewek, lu tuh harus berkorban. Hal-hal romantis enggak bisa terjadi begitu aja. Ciptakan kejadian romantis walaupun itu sederhana. Contohnya nih, mumpung gebetan lu mau ultah, nanti, waktu jam 00 lewat 00 lu ucapin Happy birthday, Uma, semoga blablabla. Kirim harapan yang gak biasa, biar lu dianggap spesial sama dia," saran Wawan tadi siang.

"Harus jam segitu ya, Wan?"

"Iya, biar lu jadi yang pertama. Lu pasti mau jadi pemenang di hatinya, kan? Apalagi besok lu mau ngasih cincin ke dia."

"Oke deh, Wan. Nanti malem gua bakal begadang demi Uma."

•••

"Udah jam dua belas malem nih, saatnya gua kirim," gumam Beny sambil menekan tombol kirim. "Selesai."

Pesan yang Beny kirim, bertuliskan, "Hal yang pertama kali aku pikirkan hari ini adalah kamu sedang berulang tahun. Aku berharap, bahwa akulah yang pertama kali mengucapkannya. Aku bukan pria yang romantis, tapi aku sedang berusaha. Demi kamu, yang kini kurasa spesial di hidupku. Selamat ulang tahun Uma, sehat selalu."

•••

Pagi ini, hal yang pertama kali Uma lakukan saat dia membuka mata adalah memainkan handphonenya dan menanyakan kabar Irgi.

Uma: Irgi, bagaimana kabarmu?

Pada saat itu, Uma belum membaca pesan yang berisikan ucapan ulang tahun dari Beny. Dia juga belum sadar kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Irgi: Aku sudah baikan, Uma. Tapi aku belum bisa masuk sekolah.

Irgi membalas pesan Uma dengan cepat, karena pada saat itu, Irgi juga sedang memainkan handphonenya.

Irgi: Uma, keluar rumah, aku mau ngomong.

Uma: Iya.

Mereka berdua sama-sama berjalan keluar. Matahari belum terbit kala itu, kira-kira masih sekitar pukul lima.

Saat mereka sudah berdiri di depan teras rumah masing-masing, Irgi memanggil Uma dan menyuruhnya untuk mendekat.

"Hey, sini!"

"Iya."

"Rambut kamu berantakan, ih," kata Irgi sambil mengelus rambut Uma dengan tangannya. "Disisir atau dikuncir dulu harusnya."

"Pikir aku cuma ketemu kamu doang, enggak usah cantik-cantik."

"Kamu emang udah cantik, Uma."

"Kamu juga ganteng, kok, Gi," balas Uma menghargai.

"Kalau kita punya anak, mungkin anak kita cakep-cakep kali, ya?" tanya Irgi seraya menghayal.

"Yeeh kamu, hahaha."

"Mau nyoba?" Irgi menawarkan.

"Katanya gak mau ngerusak aku."

"Nanti maksudnya, kalau udah halal. Mau, gak?"

"Secara gak langsung sebenarnya kamu sedang bertanya maukah kamu menjadi istriku, kan?"

"Yah, ketebak. Hahaha."

"Udah ah, langsung ke inti. Katanya tadi ada yang mau diomongin."

"Iya. Aku mau bilang, selamat ulang tahun, Uma. Nanti, pulang sekolah, kamu langsung pulang ke rumah, ya? Jangan main, ingat pesanku! Aku ada sesuatu untukmu." Irgi sudah mengatakan apa yang Beny pesan, dia menganggap bahwa tugasnya sudah selesai.

Ketika Irgi berkata begitu, Uma baru tersadar, kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya, "Oh iya, hari ini aku ulang tahun, ya? By the way, sesuatunya apa, tuh?

"Kalau dikasih tau nanti enggak surprise," jawab Irgi.

•••

"Jangan lupa bawa obat-obatan khususnya obat bius! Sore ini kita akan mulai bergerak dan memulai rencana," perintah Toro kepada anak buahnya.

~to be continued~

Jangan lupa vote dan KOMENTARNYA. Komentar yang banyak, ya? Hehehe, 150 komen update cepet deh.

Komennya jangan cuma next doang tapi. "Ah, banyak mau lu, Kay." *Plaak* #sfx

Instagram: @gaktaudahlupa

SAHABAT KOK ROMANTIS? (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang