Bag.15 - Kurab

133K 7.4K 224
                                    

Senin ini, beberapa plester masih menghiasi wajah Irgi. Dia harus mengenakan plester-plester tersebut untuk menutupi luka memarnya.

Upacara tadi pagi, mengumumkan hasil dari perlombaan-perlombaan yang diadakan di hari Kartini kemarin. Dan hasilnya, pada perlombaan fashion show pakaian adat yang menjadi juaranya adalah sepuluh IPA tiga.

Sekarang, Irgi sedang duduk di kursinya sambil memandang dan memegangi hadiah yang dia dapat bersama Uma.

"Ternyata jagoan yang menang," banyol Kuro.

"Ro, info apa aja yang udah lo dapet tentang gengnya si Toro?" tanya Irgi mengalihkan pembicaraan.

"Dari informasi-informasi yang gue dapet kemarin, nama gengnya si Toro adalah Kurab. Kurab merupakan akronim dari kumpulan remaja bar-bar. Terlihat dari namanya, anggota-anggota geng tersebut adalah remaja yang brutal, tidak memandang aturan, dan tentunya meresahkan. Kebanyakan anggotanya adalah remaja yang punya nyali besar alias tidak takut mati.

Kurab dibentuk enam tahun yang lalu oleh salah satu alumni SMA Nusa Angkasa. Pada awalnya, tujuan pembentukan geng Kurab adalah untuk melawan anak-anak SMA Em-plus. Dulu, SMA tersebut adalah musuh bebuyutan SMA kita. Sering terjadi penyiksaan dan penculikan siswa dari masing-masing kubu.

Sekolah kita terkenal dengan siswinya yang cantik-cantik, jadi, terkadang, untuk mengajukan perdamaian, geng sekolah kita atau Kurab harus merelakan seorang siswi dari SMA Nusa Angkasa untuk melayani anak-anak SMA Em-plus."

"Bukankah itu termasuk kriminalitas?" tanya Irgi heran.

"Diam! biar gue jelasin semua dulu," perintah Kuro.

"Oke."

"Tahun kemarin, ketua Kurab yang paling baru, dengan sangat berani mengajukan perdamaian abadi antara SMA Nusa Angkasa dengan SMA Em-plus. Dan hebatnya, dia mengajukan perdamaian tersebut tanpa mengorbankan siswi sama sekali."

"Wow, keren."

"Agar tawaran perdamaian tersebut diterima, tentu saja, ketua Kurab harus menyebutkan alasan-alasan yang meyakinkan. Penyebutan alasan tersebut ditulis oleh sang ketua dan dibacakan dengan lantang oleh Yogi. Yogi membacakan itu, di markas mereka. Dan singkat cerita, perdamaian itu diterima.

Setelah perdamaian, sebenarnya, tujuan Kurab selanjutnya adalah meminimalisir tawuran antar sekolah di kota kita. Tapi, ada salah satu anggota yang rese. Dia merusak rencana ketua Kurab, dan, anggota yang dimaksud adalah Toro.

Toro seringkali membuat ulah. Baik itu dengan sekolah lain maupun dengan masyarakat. Toro suka mengadu domba dan yang akhirnya tawuran kembali terjadi. Bukan tawuran antara SMA Nusa Angkasa dengan SMA Em-plus. Melainkan, sekolah-sekolah lain yang menjadi sasaran Toro.

Tidak ada yang tau apa motif Toro melakukan hal tersebut. Tapi katanya, Toro suka sekali melihat orang tersiksa dan terluka. Dia semacam psikopat. Dan katanya lagi, sekarang Toro sedang tergila-gila dengan salah satu siswi SMA Nusa Angkasa. Dan aku yakin, siswi yang dimaksud adalah Uma," jelas Kuro. "Uma dalam bahaya, Gi."

"Tenang, gue enggak bakal biarin dia nyentuh Uma lagi," ucap Irgi dengan tegas. "Ro, terimakasih atas informasinya. Tapi, ada hal yang rumpang dari informasi yang lo kasih."

"Apa?"

"Lo tadi nyebut ketua geng, tapi, ketua geng yang lo maksud bukan Toro. Terus, siapa ketuanya?"

"Ketua Kurab yang sekarang adalah orang yang cerdas, kuat, berani, namun tidak ingin dikenal."

"Iya, siapa?"

"Lo pasti enggak bakalan nyangka siapa ketuanya," kata Kuro. "Ketua geng Kurab yang sekarang adalah teman sekelas kita, Beny."

"Hah, Beny? Bagaimana bisa?"

"Tanyain aja sendiri sama dia, gue mau ke toilet dulu, kebelet," jawab Kuro sambil meninggalkan Irgi.

~to be continued~

•••

Mohon maaf, saya tidak bisa selalu menulis bagian yang manis dan romantis, jadi, maklumi untuk bagian yang ini, ya?

Tunggu konfliknya, ya? Dijamin mendebarkan dan bikin penasaran.

Jangan lupa vote dan komentar. Terimakasih :).

Instagram: @gaktaudahlupa

SAHABAT KOK ROMANTIS? (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang