Bag.47 - Pencarian berlanjut

96K 4.8K 348
                                    

20 menit telah berlalu, dan pencarian akan dilanjutkan. Hans membagi rombongan menjadi dua kelompok. Kelompok satu akan menuju ke jalan Lavender, dan kelompok dua akan menuju ke lokasi yang ditunjukkan oleh program milik Hans.

Hans dan Irgi akan berpisah setelah ini. Sebelum mereka berpisah, Hans memberikan arahan jalan dan petunjuk kepada Irgi lewat aplikasi maps. Paman Ata dan ayahnya Uma pun turut mendengarkan apa yang Hans sampaikan.

Hans juga memberikan nomor ponselnya, takut-takut ada kabar penting yang ingin disampaikan oleh Irgi.

Kelompok satu adalah kelompoknya Irgi bersama sepuluh anggota Kurab. Kelompok satu dipimpin oleh Paman Ata. Sedangkan kelompok dua berisikan seluruhnya anggota Kurab dan dipimpin oleh Hans.

Satu-persatu mulai masuk ke dalam mobil, Begitu pun Irgi. Namun, saat Irgi membuka pintu mobil, tiba-tiba ada seorang anggota Kurab yang menghampirinya untuk menawarkan bantuan.

"Yang nyetir mobil ini siapa?" tanyanya, dia adalah Kenza.

"Dia," jawab Irgi seraya menunjuk Kuro.

"Lu perlu bantuan gak? Biar gua yang nyetir," tawar Kenza ke Kuro.

"Oh, silahkan." Kuro menerima tawaran Kenza dengan senang hati.

Kenza masuk ke dalam mobil dan menggantikan Kuro menyetir. Irgi tetap duduk di depan, sedangkan Kuro dan Shafa di belakang.

"Kamu masih ngantuk?" tanya Kuro ke Shafa.

Shafa tidak menjawab, dia malah menyenderkan kepalanya di bahu Kuro.

"Harusnya kamu jangan ikut, tidur aja di rumah," kata Kuro seraya mendekap Shafa dan mengelus bahunya.

"Shafa gak lu kasih kopi tadi?" tanya Irgi.

"Afa cuma gua beliin teh, Gi. Dia gak suka kopi."

•••

Satu-persatu mobil mulai dilajukan. Kini, waktu sudah hampir tengah malam. Suasana kota pun mulai sepi dan lengang.

"Kalau misalnya pencarian malam ini tidak membuahkan hasil, besok sore kamu buat laporan orang hilang ke kantor polisi," ucap Paman Ata seraya fokus menyetir.

"Kamu gak perlu ngasih tau, Ta. Besok sore masih lama, jika saja bisa, aku mau langsung melapor malam ini," balas ayahnya Uma.

"Kita ini benar-benar terikat dalam peraturan, ya? Membuat laporan orang hilang aja, harus menunggu satu kali dua puluh empat jam."

•••

"Muka lu kok agak pucat?" tanya Kenza ke Irgi.

"Gua lagi kurang sehat, Bro," jawab Irgi dengan nada yang bersahabat.

"Uma emang siapanya lu? Pacar?"

"Iya." Irgi mengiyakan, baru kali ini dia mengatakan iya ketika seseorang bertanya hal yang seperti itu. "Lebih dari pacar malah," lanjutnya.

"Gi, gua mau cerita ke lu. Cerita tentang Toro. Gua bukan mau nakut-nakutin, tapi, ini berdasarkan apa yang gua dengar dari salah satu anggota Kurab.

Satu tahun yang lalu, ada seorang wanita yang Toro sukai. Sebut saja Mawar. Toro tergila-gila pada Mawar, sama seperti tergila-gilanya dia pada Uma. Saat itu, katanya, Toro menculik Mawar, membawanya ke suatu tempat dan memerkosanya. Nafsu Toro begitu mengerikan. Dia gila. Sudah gila ditambah tergila-gila. Dia melakukan ini-itu pada Mawar hingga Mawar tidak mampu menahan sadisnya perlakuan Toro dan akhirnya dia meninggal.

Mawar dinyatakan hilang pada saat itu, dan hingga sekarang dia belum ditemukan. Orang tuanya mungkin menganggap Mawar masih hidup. Jasad Mawar mungkin dimutilasi dan dibuang atau dikubur di suatu tempat.

Cerita ini masih simpang-siur kebenarannya, karena ini hanyalah cerita dari seorang anggota Kurab yang bernama Yogi. Yogi sangat dekat dengan Toro, dan beberapa dari kami percaya dengan cerita tersebut."

"Kalau Toro sampai berani melakukan itu ke Uma, gua gak akan maafin dia. Dia harus membayar apa yang dia lakukan, apalagi kalau dia sampai merkosa Uma. Nyawa harus dibayar dengan nyawa," potong Irgi, dia memotong dengan nada bicara yang tidak tinggi namun terdengar seperti orang kesal.

"Cerita yang barusan tidak didukung dengan bukti apapun, itulah mengapa gua bilang ceritanya masih simpang-siur. Kalau aja kita punya satu bukti, mungkin, kita udah laporin dia ke polisi karena tindakan jahatnya," lanjut Kenza.

"Tapi, apakah pada saat itu ada sebuah berita yang menyatakan bahwa ada seorang gadis yang hilang?"

"Ada," jawab Kenza. "Mungkin, kalau Uma dan Beny tidak ditemukan malam ini, berita hilangnya mereka akan tertera di koran sama seperti hilangnya Mawar pada saat itu."

Irgi sedikit percaya dengan cerita Kenza, dia semakin khawatir dengan Uma dan semakin benci dengan Toro.

~to be continued~

Jangan lupa vote dan KOMENTARNYA.

Jika menemukan kejanggalan atau keanehan dalam cerita, langsung saja beritahu saya.

Instagram: @gaktaudahlupa


SAHABAT KOK ROMANTIS? (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang