Bag. spesial 1 - Indonesia dan salah satu rakyatnya

23K 1.2K 292
                                    

Perhatian: Ini adalah bagian khusus untuk kalian yang rindu dengan manisnya kisah Irgi dan Uma. Selamat menikmati. Semoga terhibur.

•••

Irgi baru saja selesai mengikuti upacara pengibaran bendera di kompleks perumahan pamannya. Kegiatan upacara bendera ini memang sudah menjadi tradisi tahunan bagi masyarakat kompleks tersebut.

Semua penghuni kompleks, kompak mengenakan pakaian berwarna merah. Mereka semua sangat antusias untuk memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia.

Usai upacara, Irgi langsung berjalan menuju barisan remaja perempuan, dia mencari sesosok cewek cantik yang dia sebut sebagai sahabat dalam lisannya.

Hari ini Irgi belum melihat cewek cantik tersebut, dia penasaran dengan penampilan sahabatnya hari ini.

Di sisi lain, Uma juga mencari Irgi, mereka sama-sama saling mencari layaknya Adam dan Hawa yang terpisah saat baru diturunkan di bumi.

Saat sedang mencari Irgi, Uma ditegur oleh seorang remaja lelaki yang tinggal satu kompleks dengannya. Lelaki tersebut tampak ingin berkenalan dengan Uma, lelaki itu akhirnya mencoba untuk menyapa.

"Hey, cantik," sapanya sambil tersenyum. "Mau kemana?"

Uma merasa terpanggil dengan sapaan tersebut dan segera menoleh, dia bukannya ge-er atau kepede-an, hanya saja, dia sekarang sedang berada di tempat remaja lelaki dan Uma cewek sendirian. Tentunya, sapaan cantik itu ditujukan untuknya.

Uma hanya tersenyum menanggapi sapaan remaja lelaki tersebut, dia sedang tidak mau membuang waktu dengan hal yang tidak penting, sebab, yang dia inginkan sekarang hanyalah bertemu dengan sahabat lelakinya.

"Kok sombong, sih? Udah punya pacar, ya?"

Lagi-lagi Uma tidak menanggapi ucapan lelaki tersebut, senyumnya pun memudar dan pura-pura tidak dengar.

Merasa diabaikan, akhirnya lelaki tersebut menangkap tangan kanan Uma dan langsung mengambil posisi bersalaman.

"Namaku Rio, salam kenal," katanya sambil menggoyangkan tangan.

"Uma," balas Uma singkat seraya menarik tangannya pelan agar terlepas dari tangan Rio.

"Tinggal di blok mana?" lanjut Rio basa-basi.

Belum sempat Uma menjawab, Irgi akhirnya datang menghampiri Uma sambil memanggil namanya.

"Uma! Dari mana aja? Aku cariin di sana nggak ada," tanya Irgi seraya menunjuk barisan remaja perempuan.

"Itu pacarmu?" tanya Rio.

Karena Uma merasa risih dengan Rio, tanpa banyak berpikir, Uma mengiyakan dengan cara mengangguk pelan.

"Cantikmu berkurang 80% kalau udah punya pacar," kata Rio.

"Terima kasih udah bilang aku cantik, tapi aku tidak peduli jika cantikku berkurang 80%. Kecantikanku bukan untukmu, kok," balas Uma.

"Kalian lagi ngomongin apa sih?" Irgi bingung. "Lo siapa?"

"Enggak ngomongin apa-apa kok," jawab Uma.

"Yuk, sayang!" lanjut Uma sambil menarik tangan Irgi untuk pergi dari kerumunan.

"Sayang?" Irgi semakin bingung.

"Ssst, diem dulu!"

Uma berjalan cepat, sementara Irgi masih bingung dengan apa yang terjadi.

Saat mereka sudah keluar dari kerumunan, Irgi meminta Uma untuk menjelaskan kejadian barusan.

"Kok kamu aneh sih tadi? Sampai manggil aku pakai sebutan sayang."

Uma mulai menjelaskan semuanya, menceritakan pertemuan singkatnya dengan seorang remaja lelaki aneh serta alasan mengapa dia memanggil Irgi dengan sebutan sayang.

"Yaah, kenapa bohongan jadi pacar kamunya? Aku mah beneran juga gak apa-apa kok," komentar Irgi saat Uma selesai bercerita.

"Hahaha, kamu mah ngeledek, ih." Uma menganggap Irgi hanya bercanda mengucapkan kalimat yang barusan. Padahal, ya, kalian pasti tau gimana perasaan Irgi.

•••

"Indonesia ulang tahun," ucap Uma ke Irgi sambil berjalan beriringan menuju rumah.

"Iya," balas Irgi. "Selamat ulang tahun Indonesia, semoga panjang umur, aku mencintai salah satu rakyatmu."

"Eh?"

"Kenapa? Kok kaget?"

"Kamu mencintai salah satu rakyat Indonesia?"

"Iya."

"Siapa? Aku, ya?" tanya Uma seraya melontarkan candaan.

"Hey, sini, deh," panggil Irgi, dia meminta Uma untuk mendekatkan telinganya ke bibir Irgi.

"Ge-er kamu," bisik Irgi di telinga Uma.

"Hahaha." Uma tertawa.

"Aku mau lomba balap karung sama ayah kamu. Kalau ayah kamu menang, aku bakal turutin semua kemauan dia," kata Irgi.

"Kalau kamu yang menang?"

"Aku mau minta anak gadisnya hehehe."

"Yeeuh, licik hahaha."

"Mau gak?"

"Apa?"

"Jadi nenek dari cucu-cucuku."

"Gombalin sahabatnya trooos, cari pacar sana gih!"

"Belum dapat yang bikin nyaman, Uma."

"Mau ikut lomba gak nanti siang?" tanya Uma.

"Mau. Temenin, ya?"

"Iya," jawab Uma. Dan kemudian Irgi merangkulnya.

~to be continued~

Jangan lupa vote dan KOMENTARNYA!!!

Btw, kalian suka gak nih sama bagian spesial?

Mau dilanjut apa cukup? Jawab yaa! 200 komentar lanjut.

SAHABAT KOK ROMANTIS AKAN TERBIT DAN OPEN PRE-ORDER SEBENTAR LAGI!!!

Instagram: @kbbkay & @gaktaudahlupa

SAHABAT KOK ROMANTIS? (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang