Bag.20 - Toro keluar

118K 5.9K 170
                                    

Sebenarnya, misi Kejepit adalah mencari informasi mengenai kelemahan Irgi dan sesuatu yang disukai Uma.

Jepri dan Ocit telah mendapatkan beberapa hal yang disukai Uma, tetapi, mereka belum mendapatkan informasi mengenai kelemahan Irgi.

Jelas saja, melakukan pengintaian untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak cukup dalam waktu satu hari.

"Cuma segini aja yang bisa kalian dapat?" tanya Toro.

"Coba dibaca dulu Bang, itu informasinya bagus-bagus," jawab Jepri.

Toro mulai membaca, menganalisis satu-persatu informasi yang didapatkan oleh anak buahnya. Toro tertarik oleh salah satu info mengenai Uma, di situ tertulis, Uma menyukai hal-hal yang berbau romantis.

Selain itu, ada beberapa info yang dapat Toro jadikan bahan untuk rencananya. Uma menyukai makanan manis, Uma adalah wanita yang manja, dan Uma suka membuat orang tersenyum.

"Ini informasinya konkret, kan?" tanya Toro.

"Kami menulis berdasarkan apa yang kami lihat. Jadi, kemungkinan besar, iya," jawab Jepri. "Oh iya, saat kami mengintai, kami juga mengambil gambar Uma."

"Wow, ternyata kalian berguna juga."

"Terimakasih Bang. Ngomong-ngomong kami ingin meminta imbalan kami," pinta Kenza.

"Sebentar."

Toro merogoh saku celananya, dan kemudian dia mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat.

"Ini," kata Toro sambil memberikan amplop itu kepada Kenza. Namun, saat Kenza menerima, tiba-tiba Beny datang dan melihat transaksi tersebut.

"Apa itu?" tanya Beny dengan tegas.

"Bukan urusan lu," jawab Toro dengan santai.

"APA ITU?" Beny kembali bertanya, namun kali ini dia berteriak. Membuat Kenza, Jepri, dan Ocit ketakutan.

Usia Beny memang lebih muda daripada mereka semua, tetapi, Beny mampu mengendalikan mereka.

"Sini!" Beny meminta amplop tersebut.

"Jangan dikasih!" Toro melarang.

"Ketuanya gua, dia enggak berhak ngatur lu," balas Beny.

"Ini isinya cuma duit, kok," kata Kenza.

"Duit dari mana? Enggak mungkin, kan, si Toro ngasih duit ke kalian secara cuma-cuma?"

"Kepo banget sih, lu," kata Toro.

"Semua hal-hal yang dilakuin di markas adalah urusan gua."

Seusai berkata seperti itu, Beny melihat-lihat sekitar, dan kemudian Beny menemukan sebuah kertas di atas meja, yang mana kertas tersebut adalah kertas informasi mengenai Uma.

"Uma menyukai hal-hal romantis, Uma suka makanan manis, Uma suka..." Ucapan beny terhenti. "Apa-apaan ini? Apa yang mau lu lakuin sama Uma?"

"Beny, di mana sopan santunmu? Setiap orang punya rahasia, sayang," jawab Toro dengan nada sok lembut dan meninggalkan markas.

Saat dirinya sudah menjauh, tiba-tiba Toro membalikkan badan sambil berkata, "Beny, gua keluar dari Kurab. Terimakasih. Kurab cuma penghalang buat rencana gua. Gua mau bebas dulu."

Beny tidak peduli dengan keluarnya Toro dari Kurab. Baginya, Toro hanyalah beban di dalam geng tersebut.

Setelah Toro meninggalkan markas, Beny mengintrogasi Kejepit.

"Jelaskan!" kata Beny kepada Kenza, Jepri, dan Ocit.

"Ka ... Kami diberikan misi oleh Toro untuk mengintai dan mencari informasi mengenai Irgi dan Uma, kemudian, kalau kami berhasil, kami diberikan upah. Itu saja," jelas Ocit dengan suara seperti ketakutan.

"Rencana apa lagi yang mau dibuat sama si Toro?" tanya Beny kepada dirinya sendiri.

•••

Di jalan, Toro menelpon Jepri, "Kirim gambar-gambar Uma yang udah lu dapet."

"Siap Bang."

Telepon ditutup.

"Uma sayang, sebentar lagi, kau akan jadi milikku," ucap Toro dengan memainkan lidah di akhir perkataan.

~to be continued~

Jangan lupa vote dan komentarnya.

Bocoran: Bagian berikutnya kita ke adegan romantis. Kurabnya kita tunda dulu, ya? Hehehe.

Follow my Instagram: Tau kan apa namanya?

SAHABAT KOK ROMANTIS? (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang