Bag.24 - Negosiasi dan peringatan

106K 7.1K 141
                                    


Bel pulang sekolah telah selesai berbunyi. Sesuai dengan apa yang direncanakannya tadi, Beny langsung bergegas menuju ke mejanya Kuro dan menyuruhnya untuk cepat menuju ke parkiran.

Namun, saat Beny menyuruh Kuro untuk cepat, Irgi merasa penasaran, sebenarnya, apa yang ingin dilakukan oleh kedua temannya itu?

Irgi bertanya kepada keduanya, kemudian, Kuro menjawab dan menjelaskan kepada Irgi bahwa mereka ingin mencari rumah yang dapat disewa.

Mendengar penjelasan dari Kuro, tentu saja, Irgi yang sedang memiliki apa yang Beny mau tidak ingin membuang kesempatan ini. Irgi langsung menawarkan rumahnya beserta harga sewa, dan, negosiasi dimulai ketika Beny ingin melihat secara langsung bagaimana bentuk rumah yang akan disewakan oleh Irgi.

Mereka bertiga mulai menuju rumah tersebut menggunakan kendaraannya masing-masing. Beny mengendarai mobil beserta Kuro yang menumpang, dan Irgi dengan motor Vespa jadulnya.

Saat tiba di tujuan, Beny mulai masuk dan melihat satu-persatu ruangan yang ada di rumah tersebut.

"Lumayan besar kalau untuk ditinggali sendiri," komentar Beny.

"Ada tiga kamar tidur dan dua kamar mandi. Satu kamar buat gua, dua kamar lagi mungkin buat Uma dan Shafa kalau mau menginap di sini," lanjut Beny dengan sedikit bercanda.

"Gua sih enggak akan ngizinin Shafa nginep di sini," kata Kuro. "Takutnya dicabulin sama nih orang."

"Kalau gua sih boleh-boleh aja Uma nginep di sini, asal si Beny tidur di luar plus bayar sewa dua kali lipat," balas Irgi.

"Berapa nih harga sewanya?" tanya Beny.

Irgi menyebutkan harga sewa rumahnya, dan setelah disebutkan, Beny tertarik untuk menyewa rumah tersebut.

Menurutnya, rumah Irgi terletak di lokasi yang strategis, tidak terlalu jauh dari jalan raya, sekolah, dan rumah orang tuanya. Luas rumahnya juga lumayan, dan Beny pikir, rumah ini juga bisa dijadikan tempat untuk berkumpul serta tempat rapat para anggota Kurab.

"Senin depan gua mulai tempatin nih rumah. Nanti malam, gua transfer DP-nya ke rekening paman lu," kata Beny. "Oh iya Gi, tolong dibersihin dulu ya rumahnya? Agak kotor nih."

"Oke Ben, tenang aja."

Setelah proses negosiasi selesai, mereka bertiga langsung menuju ke depan rumah dan bersiap-siap untuk pulang.

"Motor ninja lu di mana, Ro?" tanya Irgi

"Dibawa pulang sama Shafa. Uma juga tadi kan pulangnya dibonceng dia."

"Shafa bisa naik motor ninja?" tanya Irgi lagi dengan ekspresi terkejut.

"Bisa, cewek perkasa dia mah," jawab Kuro.

"Mantep juga si Shafa, hahaha," kata Beny.

Setelah percakapan tersebut, Beny dan Kuro masuk ke dalam mobil dan mulai meninggalkan Irgi sendiri yang masih berdiri di depan halaman rumah orang tuanya.

"Duluan Gi," ujar Kuro.

Sebelum pergi, Irgi mengecek terlebih dahulu apakah rumah tersebut sudah dikunci atau belum. Saat Irgi sedang mengecek, tiba-tiba ada sebuah sepeda motor jenis RX-KING yang ditunggangi oleh dua orang berbadan besar membunyikan klakson dari pinggir jalan dan berkata kepada Irgi, "Puasin sisa-sisa waktu lu sama sahabat lu, karena sebentar lagi, dia bakal gua ambil dari genggaman lu."

Orang itu berkata sambil berteriak gagah dan kemudian dia langsung bergegas pergi meninggalkan Irgi.

"Siapa orang itu?" tanya Irgi kepada dirinya sendiri. "Kalau diliat dari jaketnya, dia pasti anggota Kurab."

"Uma, jangan takut, aku akan selalu melindungimu," lanjut Irgi sambil berjalan menuju motornya.

~to be continued~

Cerita ini kekurangan vote teman-teman, jangan lupa untuk selalu vote terus setiap bagiannya, ya? Kalau kalian belum vote bagian sebelumnya, silahkan aja di spam vote.

Tenang aja, bagian-bagian selanjutnya bakalan seru, menegangkan dan bikin baper kok, hehehe.

Minta komentarnya juga ya? Please :)

Follow my Instagram: @gaktaudahlupa


SAHABAT KOK ROMANTIS? (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang