Tuhan, beginipun aku sudah bahagia walaupun harus merasakan sakit terlebih dahulu. - Lisa.
I find you, Lisa. - Bunny.
Biarlah waktu yang akan menceritakan semuanya. - Jungkook.
-Mine-
Lelaki itu masih mengobati luka cakaran yang begitu banyak menghiasi tangan Lisa. Setelah melihat kejadian ini menimpa gadis itu apakah Jungkook tidak marah? Jelas dia sangat marah, namun lelaki itu tidak mau main hakim sendiri. Jungkook akan membalasnya dengan rencananya sendiri.
Lisa--gadis ini sebenarnya sudah lelah terus menerus menjadi korban pembullyan kakak angkatannya itu. Lelah? Ya, semua yang merasakan pasti akan lelah. Menyerah? Kata-kata itu tidak pernah melintas di otak Lisa, meski terus dibully habis-habisan, gadis itu tidak merasa dendam. Karna dia tau, ada Jungkook yang akan melindunginya.
"Maaf, sandwich itu sebenarnya buat kamu. Tapi, aku malah ngehancurin." Lisa menunduk merutuki kesalahannya.
Jungkook menghela nafas panjang, disini yang salah dirinya namun gadis itu selalu meminta maaf seolah semua ini adalah ulahnya.
"Berhenti minta maaf! Gue nggak suka lo ngomong gitu,"
"Kenapa? Kan sandwich-nya beneran berceceran tadi, harusnya itu buat sarapan kamu, eh malah berantakan." sesalnya lagi.
"Itu salah cewek gila tadi, bukan salah lo. Jadi berhenti minta maaf, ngerti?"
"T-tapi kan.."
Ceklek. (Suara pintu terbuka)
"Lis--eh maaf kak, nggak tau." Rose pun masuk diikuti Jennie dan Jisoo dibelakang. Melihat teman-teman Lisa sudah datang, kini saatnya Jungkook kembali ke kelasnya karena jam pelajaran sudah dimulai.
"Udah ada temen lo. Gue balik dulu," Lelaki itu menaruh kembali obat merah ke tempatnya lalu beranjak dari tempat duduknya.
"Eh tapi ini jaketnya..?"
"Pake aja dulu. Nanti pulang, gue samperin ke kelas. Jangan kemana-mana sebelum gue didepan kelas lo."
Lisa pun mengangguk mengerti, "Makasih udah ngelindungin tadi,"
Lelaki itu mengangguk sebagai jawaban sebelum akhirnya keluar dari UKS dan menghilang dari penglihatan gadis itu.
Sambil melihat kepergian Jungkook, ketiga teman Lisa langsung merapat bak lem, "Astaga Lisa, mimpi apa sih lo bisa pacaran sama cogan macem dia?" ucap Rose bersamaan dengan mulutnya yang mengunyah permen karet.
"Jadi beneran lo jadian sama kak Jungkook? Kok nggak ngomong sih, ah gue udah keduluan kan." Jisoo mendengus kesal.
"Sorry deh, gue juga bingung kenapa bisa gue jadian sama dia."
"Emang dia nembaknya gimana? Dimana? Kapan? Trus lo jawabnya gimana?" tanya Jisoo terus menerus membuat Lisa tertawa kecil.
"Satu-satu dong nanyanya,"
"Elah, jawab cepet nyet. Gue penasaran nih,"
"Jadi gini, pas dia dapet hukuman kemaren itu gue sengaja beliin minuman sebagai bentuk permintaan maaf, nah dia bilang bakal maafin kalo gue penuhin satu syarat dari dia. Yaudah, gue iyain aja asal dimaafin aja gitu, eh taunya syarat itu adalah gue-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ✔️
FanfictionGimana sih rasanya kehilangan orang yang kita sayangi selama beberapa tahun? Apalagi, orang itu sangat memberikan pengaruh dalam hidupmu. Ya, Lalisa Manoban. Gadis berumur 17 tahun yang kehilangan teman masa kecilnya. Sudah 8 tahun lamanya mereka be...