61. Teror?

2.7K 430 138
                                    

Tinggalkan jejak ya wahai readers tercintah😚.

“Ya jelas nerima lah! Gue udah nggak mau punya pacar apalagi tunangan ganjen kayak lo!”

“Mulai sekarang kita nggak ada hubungan apapun, inget itu!”

“Dasar cewek murahan!”

Kalimat menyakitkan itu kembali terlintas dipikiran Lisa. Kenapa sangat menyakitkan rasanya ketika orang yang paling ia sayangi, orang yang ia percayai, orang yang berjanji untuk selalu disampingnya, justru melemparinya kata-kata yang tidak pantas.

Andai Jungkook tau, alasan pemutusan pertunangannya adalah karna penyakitnya, apakah lelaki itu akan tetap tinggal atau justru semakin menjauh?

Kenapa Lisa merasakan sesak didadanya, saat ia sedang berjuang melawan penyakitnya dan berusaha terlihat baik-baik saja, menyembunyikan penyakitnya dari semua orang, Jungkook malah menuduhnya seperti itu?

Seharusnya Jungkook menjadi orang yang paling khawatir dengan keadaannya, menjadi orang yang nantinya akan merawatnya, tapi kalau sudah begini, mana mungkin Jungkook masih peduli dengannya?

Tak seharusnya Lisa mengusik kehidupan lelaki itu, seharusnya Lisa menjauhi lelaki itu dan membiarkannya bahagia dengan wanita lain. Karna bagaimanapun, takdir tidak akan pernah berubah.

Dirinya tetap tidak akan bisa menemani Jungkook lebih lama lagi, umurnya saja tinggal beberapa bulan lagi.

“Sebaiknya gue ngembaliin semua yang pernah lo kasih ke gue, Kook. Biar gue juga bisa tenang disana, dan lo juga bisa bahagia.” ucapnya menatap sebuah kalung yang sedari tadi ia genggam ditangannya.

Tok.. Tok.. Tok

“Lisa? Kamu didalam?” suara Helena diikuti dengan ketukan pintu membuat Lisa buru-buru bersembunyi dibalik selimut dan menyimpan kalung pemberian Bunny.

“Iya, Ma. Masuk aja, pintunya nggak dikunci.”

Pintu pun terbuka, Helena berjalan ke arah Lisa dan duduk dipinggir kasur.

“Kata Merlina, kemarin kamu datang ke rumahnya, ya?” Lisa mengangguk, “Trus kenapa kamu tiba-tiba mutusin pertunangan kamu sama Jungkook? Apa ada masalah?”

Lisa bergeming sebentar, “Nggak ada kok, Ma.”

Helena mengusap lembut kepala Lisa, “Apa ini.. karna penyakit kamu?”

Lisa membelakkan mata terkejut, dari mana Helena tau mengenai penyakitnya? Siapa yang memberitau?

“Mama___tau dari mana? Apa___Mingyu yang ngasih tau mama?” Helena tersenyum getir lalu memeluk tubuh Lisa dengan erat.

“Kenapa kamu nggak pernah ceritain ini sama mama? Kenapa kamu nggak bilang kalau kamu ada penyakit leukimia, sayang?” Helena menangis disela-sela pelukannya.

“Maaf, Ma. Lisa cuma nggak mau bikin khawatir mama.”

“Mama minta maaf sayang, karna mama terlalu sibuk sama pekerjaan sampai kondisi kamu seperti ini aja mama nggak tau. Maafin mama ya sayang.” Helena mencium pucuk kepala Lisa dengan lembut sesekali membelai rambut panjang Lisa.

Mine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang