27. Lisa untuk Jungkook

5K 527 41
                                    

Diem, disini dingin, gue butuh pelukan.

-Mine-

Kalian denger nggak detak jantung gue?

"Kenapa?" tanya Jungkook berhasil memecah pandangan sang gadis padanya.

Lisa berdeham berusaha menutupi jika saat ini detak jantungnya sedang terpompa dengan cepat karena ulah lelaki di hadapannya, "Nggak pa-pa, eh nonton yuk, filmnya bagus-bagus loh." 

Jungkook mengerutkan kening, gadis ini masih memikirkan hal lain disaat kakinya sedang sakit seperti ini? bahkan mungkin untuk berjalan saja Lisa masih kesulitan karena kakinya akan sedikir terasa nyeri.

"Nggak mau ya? Yaudah, aku nonton sendiri," tekatnya lalu berdiri dari posisinya dan mulai melangkah namun dengan cepat Jungkook mengalah dan menahan Lisa untuk pergi sendirian.

"Ada satu syarat,"

Lisa menatap wajah lelaki itu, mendengarkan syarat yang diajukan olehnya namun bukannya menjawab, Jungkook justru menundukkan badannya di depan gadis itu dan mengarahkan Lisa untuk menaik dipunggungnya, "Naik,"

Lisa terdiam masih tak paham mengapa lelaki itu menyuruhnya naik. Naik dimana? Kepala? Pundak?, "Cepetan naik," serunya mengagetkan lisa yang sedang berfikir.

"Naik gimana sih? Kamu mau gendong aku gitu?"

"Hmm.."

Lisa dengan cepat mengibaskan telapak tangannya seraya menggelengkan kepala, "Nggak, nggak usah.. Aku bisa jalan sendiri," gadis itu hanya tidak ingin merepotkan orang lain terlebih pada Jungkook. Walaupun sebenarnya Lisa mengakui kakinya benar-benar nyeri.

"Naik!" perintahnya lagi membuat Lisa tak bisa berkutik dan pada akhirnya menuruti perintahnya. 

Perlahan Jungkook mengangkat tubuh Lisa, awalnya gadis itu sedikit canggung dirinya bisa sedekat ini dengan lelaki dingin ini. Indra penciumannya pun dapat mencium aroma khas lelaki itu dengan jelas ketika Lisa memutuskan untuk melingkarkan tangannya pada leher Jungkook dan menenggerkan kepalanya pada pundak kokoh Jungkook.

Nyaman. Satu kata yang menggambarkan semua yang ia rasakan sekarang. Rasa nyaman ini tak pernah sebelumnya Lisa rasakan. Bahkan dekatnya dia dengan Bunny tak senyaman ini. Apakah gadis itu mulai tertarik dengan Jungkook?

Dengan cepat Lisa menggelengkan kepala, segera membuang jauh pemikirannya itu. Ia tidak bisa mengakui itu sekarang, apalagi sosok yang ia tunggu selama 8 tahun kini telah kembali. Lisa tak mungkin menyiakan waktu menunggunya yang begitu lama hanya karna sebuah perasaan nyaman yang tak ada arti.

Iya tak ada arti. Hanya nyaman tanpa sebuah alasan yang jelas dibalik semuanya. Perasaan nyaman yang sebelumnya pernah ia rasakan. Perasaan nyaman yang sama ketika pertama kali Bunny menggendongnya persis seperti apa yang dilakukan sekarang.

Flashback.

"Aw!" Gadis kecil itu tersungkur ke tanah ketika mencoba untuk mengejar anak laki-laki yang sedang berjalan menjauh. Gadis itu tidak rela jika Bunny-nya kembali memasuki rumah dan meninggalkannya. Ia akan kesepian lagi, hanya Bunny satu-satunya temannya saat ini.

Anak laki-laki dengan sebutan Bunny itu kemudian berbalik arah mendapati Lisa yang menangis karena goresan luka di lututnya. Gadis itu selalu ceroboh, berlari dan membuat lututnya terluka. Luka yang sebelumnya saja belum sembuh total, sudah terjatuh lagi.

"Lisa lari lagi ya? Udah Bunny bilang jangan berlarian, nanti jatuh lagi. Lihat! Lukamu jadi semakin parah," ucapnya berusaha menegur kecerobohan gadis kecil itu.

Mine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang