31. Trust Me.

3.9K 511 25
                                    

Mohon tinggalkan votement ya😊.

Tok.. Tok.. Tok.. (Suara ketukan pintu)

"Siapa?" ucap Lisa masih enggan bangkit dari posisi.

"Gue," Lisa menghela nafas. Entah mengapa Lisa menjadi enggan untuk bertemu Jungkook, rasanya begitu berat.

"Masuk aja, pintu nggak dikunci."

Pintu terbuka, nampaklah Jungkook berdiri mematung diambang pintu dengan kedua tangan ia masukkan di kantong celana. Masih berbaring malas, Lisa menatap wajah sendu Jungkook yang menyorot ke arahnya.

Lelaki itu tau beratnya perasaan Lisa untuk menyetujui perjodohan itu. Ia tau, Lisa masih berharap pada Bunny. Ini semua memang resiko dari segala macam rencananya, mungkin jika pada awalnya Jungkook tak membuat rencana bodoh itu, Lisa sudah bahagia dengan pilihannya.

Bagaimanapun awal yang menyakitkan bagi Lisa, pada akhirnya akan berbuah manis seperti tujuan dari rencana itu. Kecewa pasti, namun semua harus dilewati seiring terbongkarnya rencana Jungkook.

"Kenapa disitu?" tanya Lisa mengalihkan pandangan Jungkook padanya.

Jungkook berdeham lalu melangkah mendekati Lisa tepatnya duduk disamping gadis itu, "Jalan?"

Lisa berkerut kening tak paham, "Jalan? Apanya?"

"Mau nggak?" tanyanya lagi membuat Lisa terpaksa berbenah posisi menjadi duduk menatap Jungkook.

"Mau apa?" Jungkook mendengus kesal.

"Jalan,"

Lisa mengerjapkan mata masih mencerna perkataan Jungkook, namun seperti tak sabar menunggu jawaban Lisa, lelaki itu berdiri hendak pergi dengan kekesalannnya.

"Mau! Iya, mau!" Jungkook berhenti melangkah lalu membalikkan badan.

"Apa?"

"Jalan kan? Iya, mau! Tunggu aja didepan, aku ganti baju dulu." senyuman setipis kertas muncul dibibir Jungkook sebelum akhirnya lelaki itu kembali menuju kamarnya.

-Mine-

Ditengah teriknya sinar matahari sore yang menyejukkan, lelaki berbaju biru dongker terlihat mengajak Lisa berjalan mengelilingi kompleks.

Dengan hanya berbekal sandal jepit berwarna pink, gadis itu menemani tunangannya berjalan-jalan dari satu kompleks ke kompleks lain. Aneh memang, tapi Lisa harus mengakui jika hal ini justru lebih seru daripada berdiam dikamar dan berpusing diri memikirkan pertunangannya.

Sepanjang berjalan, tak ada yang mau membuka suara. Hanya suara angin, dan daun berjatuhan yang terdengar. Awalnya tujuan Jungkook mengajak Lisa keluar hanya ingin membuat gadis itu yakin padanya. Tak ingin Lisa meragukan pertunangan itu, ia hanya ingin Lisa percaya padanya jika pertungannya tak hanya soal perjodohan. Ada maksud lain yang menguatkan dibalik pertunangan itu.

Namun, alasan itu akan ia beri tau disaat Lisa sepenuhnya percaya dengan kehadirannya. Bukan sebagai Bunny, melainkan Jungkook.

"Lis," si pemilik nama menoleh dan berdeham singkat.

"Udah makan?" gadis itu hanya membalas dengan anggukan kecil.

Jungkook mengutuk dirinya yang salah mencari topik pembicaraan. Seharusnya ia tak melontarkan pertanyaan aneh itu karna ia jelas sudah melihat Lisa makan beberapa jam lalu.

Mine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang