28. Petir.

4.8K 501 24
                                    

Kenapa rasa nyaman ini selalu hadir ketika aku bersamamu?

-Mine-

"Diem, disini dingin, gue butuh pelukan." ucapnya disela-sela pelukannya.

Lelaki itu masih memeluk Lisa ditempat umum seperti ini, tak peduli banyak pasang mata menatapnya aneh. Banyak yang menganggapnya tidak tau tempat untuk bermesraan dengan Lisa. Namun, ia hiraukan kicauan mereka.

"I-iya kalau dingin mending kita pulang aja. Jang-jangan pelukan disini dong, tuh diliatin banyak orang.."

Setelah perkataan itu, Jungkook melepas pelukannya. Ia merasa sedikit lega karna Lisa mengajaknya pulang, kalau saja gadis itu masih kekeh ingin menonton film, bisa jadi ia akan berada satu ruang bioskop dengan Taeyong.

"Yaudah, kita pulang." Jungkook menyerobot jemari Lisa lalu menggenggamnya dan menuntunnya menjauhi area bioskop.

-Mine-

Tak terasa, hari semakin larut. Keadaan jalanan pun semakin sepi dimakan waktu. Langit yang biasanya indah disesaki bintang, kini ganti dengan mendungnya awan.

Dalam kesunyian, Lisa dan Jungkook menikmati perjalanan mereka dengan indahnya lampu kota di malam hari.

"Langitnya mendung, pasti habis ini hujan," ucapnya membuyar kesunyian yang sedari tadi tercipta.

"Hmm,"

Dinginnya udara dan mendungnya langit membuat Lisa terus menerus menguap, "Hoam.. Aku jadi ngantuk," Lisa sedikit bergeser ke kanan menyenderkan kepalanya dibahu kekasihnya dan mencari tempat yang nyaman untuk ia tidur.

Jungkook hanya melirik kepala Lisa yang tersender rapi dibahunya. Lagi-lagi, jantungnya berpacu dengan cepat akibat ulah sang gadis.

"Jungkook," panggilnya.

"Hm?"

"Dingin, AC nya kamu hidupin ya?" keluh Lisa ketika merasa tubuhnya menggigil entah karena udara luar atau AC mobilnya yang menyala.

"Enggak,"

"Kok bisa dingin?" Gadis itu memajukan bibir bawahnya, tangannya terus mengusap lengannya yang terasa dingin.

Melihat Lisa yang terus mengusap lengannya dan merapatkan kaki jenjangnya membuat Jungkook khawatir. Jungkook memutuskan untuk melepas jaket boombernya lalu menyampirkannya pada tubuh Lisa.

Tak hanya sampai disitu, untuk menambah kehangatan, Jungkook membiarkan tangan kirinya memeluk tubuh sang gadis.

"Masih dingin?" tanyanya sedikit melirik keadaan Lisa yang masih menyenderkan kepalanya dibahu miliknya.

"Udah nggak terlalu sih, tapi kamu nggak pa-pa jaketnya buat aku?"

"Nggak, anything for you," ucapnya lalu mempererat pelukannya sesekali ia mencium puncak kepala sang gadis dengan rasa sayang.

Lisa merasakan kenyamanan yang sama kembali hadir. Entah ini karena Jungkook adalah pacarnya atau karena hal lain. Kenyamanan ini hanya Bunny pemiliknya, namun patutkah Lisa merasa aneh jika Jungkook juga mempunyai kenyamanan itu?

Mine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang