Boleh saya minta komennya buat penyemangat nulis?
Aku harap apa yang aku lakukan saat ini dapat menjadi yang terbaik untukmu, untuk kita. - Jungkook.
-Mine-
"B-bunny?"
Lisa terkejut bukan main ketika mengenali sosok yang ia temui kemarin. Baru saja ia membicarakannya pada Rose, Bunny sudah muncul didepannya seakan mendengar gejolak kerinduannya.
Taeyong pun membawa Lisa menepi ke pinggir lapangan basket. Di tengah suasana bisingnya suara pantulan bola basket yang sedang di mainkan di tengah lapangan, mereka duduk dibawah pohon rindang. Terpaan angin yang sedikit kencang membuat poni khas milik sang gadis mulai berterbangan.
Lisa tak bisa diam saat duduk berdekatan dengan sosok yang telah lama meninggalkannya. Jantungnya terus berpacu dengan cepat, beberapa kali ia berusaha mengatur nafasnya namun tetap saja jantungnya tidak bisa diajak kompromi saat ini.
Jari jemarinya pun tak henti-hentinya bergerak menari diatas rok abu-abu miliknya. Ia tak tau harus berkata apa, harus membahas apa, Lisa merasa bibirnya mendadak berhenti beraktivitas. Entah karena gugup, atau tak tau harus berkata apa.
Bahkan Lisa merasakan ada yang berbeda ketika ia duduk bersampingan dengan Taeyong, bukan karena sudah lama tak bertemu, namun ada perasaan aneh yang lain.
Jika kalian pikir itu adalah cinta, maka Lisa akan membantahnya.
Namun apapun itu, Lisa tetap bahagia telah dipertemukan lagi dengan teman masa kecilnya itu. Tanpa perlu bersusah payah mencarinya, Bunny telah kembali dengan keadaan sama. Semua tak berubah, tapi hanya ada satu yang belum gadis itu pastikan tak berubah. Perasaannya.
Ya, Lisa tak bisa pastikan perasaannya pada Bunny akan tetap sama meski telah ada Jungkook yang mengambil alih perannya akhir-akhir ini.
"Hei, lo nggak pa-pa kan?" pertanyaan Taeyong membuyar lamunan Lisa sesaat.
Gadis itu terlonjak kaget ketika Taeyong dengan sengaja menyentuh punggung tangannya. Lisa pun membenarkan posisi duduknya kemudian tersenyum tipis, "Nggak kok.. Aku nggak pa-pa."
Taeyong terus menatap wajah Lisa yang memandang lurus ke arah lapangan basket tanpa mau menatap wajahnya, "Lo nggak kangen sama gue? Udah 8 tahun lis.."
Lisa menghela nafas pelan, ia memejamkan matanya sejenak ketika merasakan dadanya kembali sesak mengingat sudah begitu lamanya Bunny menghilang tanpa kabar dan berhasil membuat dirinya gila terus memikirkannya.
"Ya.. 8 tahun," Lisa tersenyum lagi namun kali ini diikuti tawa kecil disela-sela senyumannya, "Lama banget ya. Tau nggak? apa yang aku lakuin selama 8 tahun?" Lisa menoleh berusaha untuk menatap wajah tegas lelaki disampingnya.
Taeyong hanya menyeritkan dahinya mengartikan jika ia tidak tau dengan jawabannya dan membiarkan Lisa menjelaskannya.
"Kamu percaya nggak kalo selama 8 tahun aku hampir gila nyariin kamu? Kamu yang udah janji mau balik secepatnya, ingat?" Lisa menatap sendu lelaki berahang tegas itu, perasaan rindunya sudah tak bisa ia bendung lagi. Lisa ingin meluapkan semuanya.
"Bodohnya aku percaya kamu bilang gitu, dan bodohnya lagi aku mau buat nunggu kamu," gadis itu pun tertawa pelan, dan tak terasa cairan bening sudah lolos jatuh di pipinya ketika rasa sesak didadanya tak terbendung lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ✔️
FanfictionGimana sih rasanya kehilangan orang yang kita sayangi selama beberapa tahun? Apalagi, orang itu sangat memberikan pengaruh dalam hidupmu. Ya, Lalisa Manoban. Gadis berumur 17 tahun yang kehilangan teman masa kecilnya. Sudah 8 tahun lamanya mereka be...