Kamu tau apa yang lebih dingin dari es? Sikapmu. - Lisa.Tonight is just one night, just like before i lost you. - Bunny.
Sampai kapanpun, tak akan ada yang bisa mencairkan sebuah es yang telah beku sekalipun. - Jungkook.
-Mine-
Gadis itu memarkirkan mobil sedannya kedalam garasi. Lisa masih tidak bisa melepaskan tatapan matanya pada lelaki yang duduk berseberangan dengannya sekarang. Dia terlihat tampan, bahkan sangat tampan. Namun, pemikiran Lisa untuk menjadi pengagum ketampanannya sirna sesaat mengingat sikapnya tadi padanya.
Gadis itu turun dari mobil dan menuju kedalam rumahnya diikuti lelaki di belakangnya yang masih dengan keadaan memakai headphone di telinganya. Tak mau membuang-buang waktu, Lisa menunjukkan dimana letak kamar yang akan ditempati Jungkook nantinya. Kamar Jungkook berada tepat berseberangan dengan kamarnya. Jadi akan lebih memudahkannya untuk berkomunikasi dengan lelaki itu.
Sebuah kamar yang lumayan luas dan bersih dengan dipenuhi fasilitas yang menjamin kenyamanan, akan menjadi kamar Jungkook nantinya. Lelaki yang berusia 18 tahun itu mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kamar. Gadis itu yakin pasti dia akan nyaman tinggal di kamar ini, bagaimana tidak, kamar ini sudah menyediakan AC, kamar mandi inroom, TV LCD cukup besar, sofa inroom, kasur yang luas, dll.
"Lo liat kamar yang pintunya bercat pink diseberang sana?" Lisa menunjuk sebuah kamar yang di cat serba pink diseberang posisinya sekarang, "Itu kamar gue. Kalo lo butuh apa-apa, ketok aja kamar gue."
Jungkook terdiam masih menatap seisi ruangan dengan intens menghiraukan ucapan gadis itu. Sepertinya Jungkook butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Kacang woe, gue di kacangin!
"Lo denger nggak sih? Gue nggak lagi ngomong sama tembok kan?" Lisa mencoba melihat wajah lelaki itu yang posisinya membelakanginya sekarang namun usahanya tetap nihil, Jungkook tak menghiraukan ucapannya.
"Ah yaudah, gue ke kamar dulu. Kalo ada apa-apa samperin aja ke kamar gue." Lagi-lagi ucapannya melayang bebas di udara, "Gue balik nih, beneran ya gue balik ke kamar." Lisa memancing lelaki itu untuk menjawab pertanyaannya tapi tetap saja Jungkook masih sibuk meneliti setiap inci kamar ini.
Asem! Gue dikacangin terus!
Kesal terus diabaikan, gadis itu melangkahkan kaki menuju kamarnya untuk kembali berhibernasi. Mengingat waktu tidurnya tercuri untuk menjemput Jungkook pagi buta tadi.
-Mine-
Sudah 5 jam lamanya gadis itu menghabiskan waktunya dengan para bantal, guling, dan kawan-kawannya. Kini gadis itu harus terpaksa bangun mendengar ketukan pintu yang berulang kali mengganggu telinganya.
Lisa mengangkat tubuhnya sekuat tenaga,mencoba menyatukan jiwa dan raganya sekarang. Perlahan ia membuka paksa kedua matanya dan berjalan menuju pintu.Masih menggunakan setelan piyama berwarna pink, dengan rambut yang berantakan, dan mata masih setengah mengatup, Lisa membukakan pintu dan mendapati Jungkook sedang berdiri didepannya. Seketika mata Lisa yang terkatup-katup membelak besar, melihat Jungkook menyenderkan punggungnya di dinding luar kamarnya. Yang membuatnya terkejut adalah pakaiannya. Lelaki itu menggunakan kaos hitam kedodoran dengan celana seperempat berwarna army membuatnya terlihat begitu tampan sekarang. Sadar lis, sadar!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ✔️
FanfictionGimana sih rasanya kehilangan orang yang kita sayangi selama beberapa tahun? Apalagi, orang itu sangat memberikan pengaruh dalam hidupmu. Ya, Lalisa Manoban. Gadis berumur 17 tahun yang kehilangan teman masa kecilnya. Sudah 8 tahun lamanya mereka be...