Jangan lupa tinggalkan vote+komen ya. Jangan jadi silent readers, tolong hargai karya author. Terimakasih untuk yg udh votement❤.
Disaat yang lain sudah masuk kedalam dunia mimpi, Lisa justru tetap membuka matanya menatap jalanan yang tampak gelap dari jendela.
Iya, mereka sudah selesai berlibur. Lisa kesal terlebih pada cowok yang sedang mengemudi disamping kanannya ini.
Alasannya? Kalian tau apa yang Jungkook ingin tunjukkan pada Lisa kemarin? Nah, itulah mula dari kekesalan Lisa pada Jungkook.
Ternyata Jungkook tidak berniat untuk memberikan Lisa kejutan yang romantis seperti cowok dinovel-novel. Jungkook justru mengadukan tentang darah itu pada Mama Helena.
Dan reaksi Helena sangat terkejut, Mama Lisa langsung menyuruh anaknya itu untuk segera pulang karna takutnya Lisa sedang tidak enak badan. Jadilah mereka mempercepat jadwal kepulangannya.
Karna itu, Lisa jadi tidak bisa menikmati senja, tidak bisa berfoto-foto sama ketiga temannya, pokoknya masih banyak yang belum Lisa lakukan tadi.
Semua karna Jungkook. Lisa kira Jungkook sudah lupa soal darahnya, ternyata malah mengadukannya pada Helena.
Selama perjalanan Lisa terus menunjukkan wajah juteknya. Bibirnya terus manyun, bahkan gadis itu sama sekali tak membuka suara sampai mereka hampir tiba di rumahnya.
Anehnya lagi, Jungkook sama sekali tidak merasa bersalah. Mungkin karna menurutnya apa yang ia lakukan sudah benar. Jungkook hanya ingin Lisa segera istirahat dan bisa periksa ke dokter.
Kalau tidak diadukan, nanti kondisi Lisa semakin parah dan takutnya akan tumbuh jadi penyakit yang serius. Jungkook tidak mau itu terjadi.
Sampailah mereka dirumah Lisa. Jungkook memarkirkan mobil sedannya di garasi. Dan setelah mesin mobilnya mati, Lisa langsung turun begitu saja meninggalkan Jungkook yang masih di kursi kemudi.
Lisa masuk dengan wajah kesalnya. Ia tak peduli dengan barang-barangnya yang masih ada di bagasi mobil Jungkook. Lisa hanya ingin mengurung diri di kamar untuk menghindari Jungkook.
Ia menaiki satu per satu tangga dengan gerakan cepat lalu masuk ke kamar dan membanting pintu kamarnya tak lupa menguncinya.
Helena yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Helena tau apa yang menjadi penyebab marahnya Lisa, pasti karna ia memaksanya untuk pulang.
“Malam, Ma. Ini barangnya Lisa Jungkook taruh di sofa ya.” suara Jungkook mengagetkan Helena dan membuatnya menoleh pada pemilik suara.
“Iya, taruh situ saja nak.” Helena tersenyum kemudian mendekat pada Jungkook, “Lisa pasti tadi ngambek sama kamu ya? Maaf ya, mama cuma nggak mau dia terlalu banyak aktivitas karna badannya itu rentan banget.”
Jungkook mengangguk singkat, “Nggak pa-pa Ma, tujuan Jungkook nelfon mama ngasih tau tentang darah itu juga biar Lisa bisa pulang dan istirahat.”
Helena mengusap bahu kanan Jungkook dan tersenyum lagi, “Makasih ya nak udah jagain Lisa. Besok mama akan bawa dia ke dokter dulu, kamu bisa antar surat ijinnya Lisa?”
“Besok Jungkook antarkan surat ijinnya. Pagi sebelum berangkat Jungkook kesini, Ma.”
“Yasudah, sekarang kamu pulang dulu gih. Merlina pasti nungguin kamu dirumah. Segera istirahat, habis liburan pasti capek kan?” Helena terkekeh.
Jungkook menjabat tangan Helena, “Jungkook pamit ya, Ma. Salam buat Lisa, bilangin Jungkook minta maaf.”
Helena mengusap kepala Jungkook lembut, “Iya, nanti mama sampaikan. Kamu hati-hati ya,” Jungkook mengangguk kemudian berjalan menjauh dari Helena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ✔️
FanfictionGimana sih rasanya kehilangan orang yang kita sayangi selama beberapa tahun? Apalagi, orang itu sangat memberikan pengaruh dalam hidupmu. Ya, Lalisa Manoban. Gadis berumur 17 tahun yang kehilangan teman masa kecilnya. Sudah 8 tahun lamanya mereka be...