29. Lisa Mom.

4.3K 490 22
                                    

"Apa yang kalian lakukan?!" teriaknya dan berhasil membangunkan Lisa dan Jungkook yang tengah tertidur.

Perlahan gadis itu membuka matanya dan melihat siapa yang berani-beraninya mengganggu waktu tidurnya. Ketika ia sudah sadar sepenuhnya, ia terkejut bukan main menatap sosok didepannya.

Berambut panjang lurus, badan kurus, tinggi, dandanan menor, tas branded dimana-mana. Lisa menengguk ludah dengan susah payah, ciri-ciri itu sudah pasti Helena yang punya, mama Lisa.

Helena menyorotkan kedua matanya ke arah Lisa dan Jungkook yang masih memeluk satu sama lain. Bahkan dengan sorotan tajamnya pun mereka masih enggan melepaskannya.

"Kalian ngapain peluk-pelukan?!" bentaknya lagi berhasil membuat Lisa sadar lalu melepas pelukannya pada Jungkook.

Lisa berdeham dan membenarkan posisi duduknya untuk sedikit menjauh dari Jungkook. Helena menatap putri tunggalnya itu sambil berkacak pinggang. Helena tidak suka dengan pemandangan ini, untuk apa mereka berpelukan? Dan siapa cowok yang berani memeluk anaknya?

Berbeda dengan Lisa yang setengah mati menahan kegugupannya, lain halnya pada Jungkook yang nampak biasa saja seolah tidak akan terjadi apa-apa. Padahal jelas, mereka tertangkap basah tengah tidur berpelukan. Orang tua mana yang tidak marah melihat putri satu-satunya tengah tidur berpelukan dengan cowok yang bahkan tidak jelas asal-usulnya?

Lisa menyenggol kaki Jungkook yang terpisah jarak cukup jauh darinya menyadarkan jika saat ini Mamanya tampak kecewa dan marah. Namun, Jungkook hanya mengangkat alis dengan tenang mengartikan jika Lisa harus melihat sendiri apa yang akan terjadi selanjutnya.

Resikonya, akan mereka tanggung sendiri. Tidak mungkin juga Jungkook lari dari masalah.

"Jelasin, kenapa kamu sama 'dia' tidur pelukan?! Dia ini siapa? Pacar kamu, uh?!" tanya Helena sedikit membentak. Jujur, sebenarnya ia kecewa dengan kelakuan Lisa yang benar-benar sudah berbeda setelah Helena meninggalkannya setahun terakhir.

"Dia.. eum, anu mah, itu.. sebenernya," Lisa merutuki bibirnya yang mendadak kelu untuk menceritakan semuanya. Rasanya masih tidak siap mengetahui reaksi Helena setelah ia menceritakan semuanya.

Helena melipat kedua tangannya di depan dada, "Lisa.. Jawab Mama, dia siapa? Pacar kamu atau gimana? Kalau iya, jadi selama mama di Paris kamu tidur sama dia, um?"

Lisa bersusah payah menengguk ludahnya, mengapa Jungkook tidak bereaksi? Ayolah, bantu Lisa. Tidak mungkin hanya Lisa yang mengatakan semuanya. Dia kan juga terlibat.

"Saya Jungkook, tante. Anaknya Bunda Merlina, klien tante." Jungkook tiba-tiba angkat bicara dan menyalami Helena dengan sopan tak lupa seulas senyuman terukir dibibirnya.

Helena diam beberapa menit. Sempat tak percaya, ternyata dirinya sudah salah paham dengan Jungkook. Kenapa ia bisa mendadak lupa jika Merlina, klien kerjanya meminta Helena untuk menjaga anaknya selama bekerja sama di Paris? Ahh, ternyata faktor umur menguasai semuanya.

Lisa memejamkan matanya beberapa saat, menunggu sang Mama menanggapi perkataan Jungkook. Bagaimana jika Helena marah? Bagaimana jika selanjutnya Jungkook akan diusir? Lalu, bagaimana dengan hubungannya nanti? Astaga, kenapa Lisa justru memikirkan hal itu.

"Yaampunn, ternyata kamu anaknya Merlina. Aduh, maafin tante ya Jungkook, tante lupa kalo selama di Paris kamu dititipin disini. Maklum, faktor usia," Helena tertawa kecil kemudian mengelus puncak kepala Jungkook dengan lembut.

Mine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang