"Gue butuh bantuan lo." ucapnya setelah itu memutuskan panggilan.Ia berjalan ke arah parkiran dan mengendarai motornya tanpa berfikir ia harus mendapatkan ijin terlebih dahulu untuk meninggalkan area sekolah.
Taeyong melajukan motornya di atas rata-rata, menuju tempat yang telah dijanjikan dengan seseorang. Ia butuh bantuannya sekarang, untuk menolong gadis itu.
Sampailah Taeyong di sebuah cafe, dimana cafe ini adalah tempat berkumpulnya dengan teman-teman satu gengnya dulu. Ia akan kembali bertemu teman lamanya, karna hanya dia yang dapat membantunya memecahkan masalah Lisa.
Tak lama menunggu, nampaklah seorang laki-laki berjaket kulit dengan penampilan berantakan dengan sepuntung rokok ditangannya. Lelaki itu kemudian mengambil kursi tepat dihadapan Taeyong. Tak salah lagi, dia adalah orang yang dimaksud.
"Perlu apa lo?" tanyanya sesekali menghisap rokok miliknya.
"Gue butuh bantuan lo buat nyelidikin masalah temen gue."
"Masalah apaan? Temen lo cewek apa cowok?" tanyanya lagi.
"Cewek. Dia dituduh nyelakain salah satu cewek sewaktu di toilet. Gue yakin, dia nggak mungkin ngelakuin itu. Jadi gue minta lo selidikin secara detail, secepatnya."
Lelaki itu tersenyum miring, "Secepatnya? Lo bayar gue berapa? Kalo mau instan, duit juga harus instan."
"Masalah duit gampang! Berapa pun gue bayar, asal masalah itu segera kelar dan terbukti pasti. Gue nggak mau, dia nanggung akibat yang bukan dia lakuin."
"Kenapa lo segitunya pengen ngelindungin dia? Lo naksir tuh cewek?" lelaki itu menaikkan satu alisnya.
"Nggak usah banyak bacot! Gue nggak main-main. Cepet kelarin sebelum masalahnya nyebar kemana-mana."
"Dimana kejadiannya? Gue perlu teliti tempat kejadian buat nyari tau bukti-buktinya."
"Toilet deket kelas 12 IPA1. Kemungkinan kejadiannya terjadi pas jam istirahat. Soalnya gue ketemu dia dihakimi temen korbannya sewaktu jam istirahat udah selesai."
Lelaki itu mengangguk paham, "Siapa nama pelaku? Si cewek yang lo maksud.."
"Dia bukan pelaku, gue yakin. Dia namanya Lisa, Lalisa Manoban."
Lelaki itu mendadak terdiam dan membeku. Rokoknya pun dipadamkan setelah mendengar namanya.
"Kenapa? Lo kenal?" Lelaki itu menggeleng.
"Gue akan selidikin setelah urusan gue selesai, gue janji." ia membenarkan letak jaketnya lalu menyerobot kunci motornya.
"Urusan apa? Jangan lama-lama, woy! Gue akan bayar berapa pun asal lo ngurus secepatnya!"
"Urusan gue nggak lama, gue cabut dulu!" Lelaki berpenampilan berantakan itu pun pergi lalu mengendarai motornya dengan cepat.
-Mine-Jungkook memberanikan diri memasuki ruangan Allysia. Ia ingin memastikan kejadian yang sebenarnya. Jujur, ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya tadi. Namun semua benar-benar terjadi, Lisa mendorong tubuh Allysia dengan keras dan menyebabkan Allysia terbaring di rumah sakit.
Sulit dipercaya, namun benar terjadi.
"Jungkook?" Gadis itu mencoba duduk menyambut kedatangan Jungkook.
"Lo nggak pa-pa?" tanyanya dengan canggung.
Allysia mengangguk pelan, "Nggak pa-pa sih, tapi kepala gue masih pusing banget. Katanya tadi gue pendarahan, ya? Separah itu, kah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ✔️
FanfictionGimana sih rasanya kehilangan orang yang kita sayangi selama beberapa tahun? Apalagi, orang itu sangat memberikan pengaruh dalam hidupmu. Ya, Lalisa Manoban. Gadis berumur 17 tahun yang kehilangan teman masa kecilnya. Sudah 8 tahun lamanya mereka be...