Silahkan tinggalkan votement setelah membaca❤.
Lisa mengarahkan kaki jenjangnya menyisiri area koridor sekolah. Tentu sendirian, tanpa ditemani Jungkook. Pasalnya, karena ucapan Helena mengenai perjodohan itu membuatnya sedikit canggung untuk bertukar suara dengan Jungkook. Entah mengapa, namun jujur, Lisa belum siap akan perjodohan mendadak itu.
Lisa menghela nafasnya pelan, tangannya mulai membuka kunci gembok pada loker miliknya. Pagi ini, Lisa akan menyimpan beberapa buku yang akan dibawanya besok untuk lebih mengurangi beban berat di tasnya.
Begitu loker abu-abu itu terbuka, sebuah kertas berwarna Pink yang terlipat sempurna jatuh tepat di sepatu miliknya. Keningnya bergelombang, Lisa tidak ingat ia pernah menyimpan kertas semacam ini di lokernya. Lalu kertas ini milik siapa? Kenapa bisa ada didalam lokernya?
Gadis itu menunduk kemudian meraih kertas cantik itu. Perlahan tangannya membuka satu persatu lipatan yang menyembunyikan tulisan didalamnya.
Hari masih pagi,
Tapi senyummu telah sehangat terik
Terima kasih,
karena pagiku jadi berartiSeterik matahari siang, seterik itu tawamu,
Terlalu menyengat hatiku
ku pun terlarut dalam tawa itu,
Tawa itu, seakan kau merasa bebasTerima kasih,
Kepadamu pemilik senyum simpulDariku, si pengagum keindahanmu
Kerutan didahinya semakin menjadi-jadi. Gadis itu yakin, surat ini memang ditujukan untuknya. Namun, siapa si pengagum rahasianya? Ia bahkan tak pernah mendapat kertas semacam ini sebelumnya.
Lisa mengedikkan bahunya singkat, kemudian menutup lokernya rapat-rapat. Ia masukkan kertas Pink itu di sakunya, lalu Lisa berjalan meninggalkan area loker untuk menuju kelasnya.
-Mine-
"Hei, lo! Mana pr kimia? Siniin buku lo, gue minjem!" Rose mengibaskan telapak tangannya pada Baekhyun untuk merampas buku Kimia milik lelaki itu. Bagaimanapun, Baekhyun termasuk siswa berprestasi di kelasnya, itu alasan mengapa Baekhyun sering kali dimintai contekan tugas.
"Maksa pisan sia teh, nteu gitu ngomongna atuh,"
"Terus gimana? Gue nggak mau banyak bacod kalo mau nyontek tugas, udah siniin, buru!"
"Sst, ngomongna dibenerin dulu atuh neng. Baekhyun contohin, 'Akang Baekhyun kasep, eneng Mawar teh mau minjam tugas'. Nteu marah-marah, eta sia kumaha,"
"Bacod mulu deh! Udah siniin!"
"Eits, no no no, ngomong nyang bener dulu atuh neng," Baekhyun menjauhkan buku miliknya dari Rose membuat mereka terlibat cik cok sesaat. Maklum, Rose memang gadis pemaksa, sedang Baekhyun lelaki penggoda. Jadilah suasana aneh ini.
Lisa memutar bola malas, baru saja kakinya menginjak area kelas, ia sudah disuguhi pemandangan tak menyenangkan. Lagi-lagi Rose memaksa Baekhyun agar dipinjami buku tugasnya. Kenapa temannya itu harus repot-repot terlibat cik cok dengan Baekhyun, kalau Lisa saja bisa meminjaminya?
Lisa menduduki bangkunya, sebelum ia letakkan kepalanya di atas meja, manik matanya menangkap sebuah benda yang diletakkan persis di depannya. Sebuah susu kotak.
Ia melirik sekitar, baru Rose, Baekhyun, dan dirinya yang memenuhi kelas ini. Lalu susu kotak ini dari siapa?
"Rose, sini deh!" Rose mendadak berhenti dari aktivitasnya merebut buku tugas kimia milik Baekhyun lalu mendekat ke arah Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ✔️
FanfictionGimana sih rasanya kehilangan orang yang kita sayangi selama beberapa tahun? Apalagi, orang itu sangat memberikan pengaruh dalam hidupmu. Ya, Lalisa Manoban. Gadis berumur 17 tahun yang kehilangan teman masa kecilnya. Sudah 8 tahun lamanya mereka be...