Sesuai janji, part ini banyak liskook momentnya. Author know kalian kangen moment mereka ye kan😂.
Sepeninggal orang tua Lisa, Taeyong juga Mino, ketiga teman Lisa langsung berhambur memeluk Lisa dengan erat. Meluapkan kecemasan, kerinduan, dan kekhawatiran mereka pada gadis yang sudah dianggapnya sahabat ini.
Lisa memeluk ketiga temannya dengan hangat, selama dirinya menghilang tak hanya Jungkook yang ia rindukan namun Jisoo, Jennie, dan Rose pun juga. Keinginannya setelah Lisa kembali adalah menikmati masa liburannya bersama ketiga temannya.
“Sumpah ya, gue cemas banget sama lo, Lis. Lo kemana aja sih, bikin kita semua khawatir tau!” Rose menggerutu berpura-pura kesal pada Lisa karna telah membuatnya khawatir.
Lisa tersenyum menanggapinya, “Gue nggak pa-pa kok, liat deh gue masih utuh.” Lisa menggerakkan tubuhnya untuk meyakinkan temannya.
Jisoo menjitak pelan kepala Lisa, gadis itu hanya bisa meringis sambil mengelus kepalanya, “Dasar ceroboh, lainkali kalo pergi itu jangan sendirian. Udah tau daerah sini itu sepi dan rawan penjahat!”
Lisa mendengus sebal, temannya ini memang tidak bisa yang namanya menahan emosi. Tapi Lisa sudah biasa sih diperlakukan seperti itu oleh Jisoo, orangnya memang blak blakan.
“Yaudah maaf, udah bikin kalian khawatir. Gue kan niatnya pengen nyari Jennie waktu itu. Mana gue tau bakal ada acara kesasar.” gadis itu tertunduk merasa menyesal.
Jennie mendekat dan mengelus lengan Lisa dengan lembut, sering kali Lisa terlalu mementingkan oranglain daripada dirinya. Justru itulah yang Jennie takutkan dari Lisa karna terlalu mementingkan oranglain malag akan membahayakan dirinya sendiri.
“Maafin gue ya, lo jadi harus susah payah nyari gue waktu itu.” ucap Jennie menatap Lisa sendu.
Gadis itu tersenyum dengan ikhlas, bahkan tak pernah terlintas di benaknya untuk menyalahkan Jennie atas semua yang telah terjadi. “Nggak pa-pa, Jen. Lo kan sahabat gue, patut untuk gue cemas sama lo.”
Jennie dibuat kagum dengan gadis berhati malaikat didepannya ini. Sungguh, Jennie sangat beruntung memiliki sahabat sepertinya.
Jennie pun memeluk Lisa untuk kedua kalinya, begitu juga Lisa yang membalas pelukan Jennie. Mendadak suasana menjadi haru. Rose memanyunkan bibir mencoba untuk tidak larut dalam suasana sedih ini, namun tetap saja tidak bisa.
“Huwaaa gue jadi ikut sedih kan, sialan. Gue sayang sama kalian,” Rose ikut memeluk Jennie dan Lisa dengan sedikit air mata yang keluar dari pelupuk matanya.
“Bangsat gue juga ikutan sedih kan. Love you guys,” Jisoo berhambur pada mereka dan memeluk satu sama lain.
“Anjir, napa mendadak hidung gue ada ingusnya.” J-Hope mengusap hidungnya berkali-kali dengan mata yang menyaksikan suasana haru yang diciptakan keempat gadis itu.
“Lo nangis bego! Ah cemen lo, gitu aja nangis.” sindir Jin sembari melipat kedua tangannya didepan dada.
“Terharu nyet, kalo lo nggak terharu berarti lo nggak punya hati!” semprot J-Hope.
“Emang. Separuh hati gue kan ada di Jisoo.” Jin memainkan alisnya naik turun dengan senyuman jahilnya.
J-Hope menatap datar, “Dasar bucin!”
-Mine-
LisaPOV.
Senang mendengarnya, mempunyai sahabat yang begitu mencemaskan kita. Mempunyai sahabat yang bahkan memiliki rasa sayang layaknya saudaramu sendiri. Sahabat yang kita kira hanya sekedar teman sekolah, teman berbagi cerita, teman bergaul, justru adalah seseorang yang sangat berarti di hidupmu. Seseorang yang ikut menjadi penyebab terjadinya kebahagiaan. Dengan mereka, hidupku yang semula hambar, bahkan mampu berwarna karna kasih sayang yang mereka berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ✔️
FanfictionGimana sih rasanya kehilangan orang yang kita sayangi selama beberapa tahun? Apalagi, orang itu sangat memberikan pengaruh dalam hidupmu. Ya, Lalisa Manoban. Gadis berumur 17 tahun yang kehilangan teman masa kecilnya. Sudah 8 tahun lamanya mereka be...