68. Takdir.

6.3K 477 34
                                    

Mon maap ya author ngilangnya lama beut wkwk. Happy reading😉.

Apa kata orang-orang memang benar, setiap pertemuan pasti ada perpisahan entah berpisah sejenak atau berpisah selamanya.

Dan kata perpisahan lah yang paling ditakuti kebanyakan orang. Setelah berpisah, mungkin sebagian orang tidak bisa melupakan momen-momen manis yang tak seharusnya dilupakan. Namun mungkin sebagian orang juga memilih untuk melupakannya daripada harus menangisinya berlarut-larut.

Jika disuruh memilih, lebih baik berpisah tapi suatu saat bisa bertemu lagi, atau berpisah tapi selamanya tak akan bertemu lagi?

Yap, pasti lebih baik berpisah tapi bisa bertemu lagi. Namun bagaimana jika kalian berada diposisi yang sebaliknya? Apa yang kalian rasakan?

Berpisah memang sesuatu yang menyakitkan, tapi akan lebih menyakitkan ketika keadaan yang memaksa perpisahan itu terjadi. Dan mungkin, keadaan itu akan terjadi sekarang.

-Mine-

Drrt.. drrttt..

Helena menghentikan aktivitas membaca majalah tabloidnya setelah mendengar getaran yang berasal dari ponsel miliknya.

Ia letakkan majalahnya lalu tangannya meraih benda pipih itu. Tertera nomor tidak dikenal sedang menelfonnya. Sejenak ia mengerutkan keningnya. Entah kenapa melihat nomor itu perasaannya mendadak jadi tidak enak.

Setelah menimbang-nimbang akhirnya Helena memutuskan untuk mengangkat panggilannya.

"Halo." Sapanya.

"...."

"Iya benar, saya ibunya Lalisa. Ada apa ya? Maaf, ini dengan siapa? Kenapa ponsel anak saya bisa ada pada anda?"

"....."

"Apa?! Baik, saya akan kesana. Terimakasih untuk infonya."

Setelah menerima panggilan dari entah siapa itu, tangisan Helena pecah, perasaannya berkecamuk, tangan dan tubuhnya gemetar hebat.

Secepat kilat, Helena menyambar kunci mobil dan tas untuk menuju ke tempat dimana Lisa sekarang berada.

Karena khawatir, Helena melajukan mobil secara tergesa-gesa bermaksud untuk mempersingkat waktu. Hanya setengah jam ia menempuh perjalanan, sekarang Helena telah menginjakkan kakinya di rumah sakit.

Iya, seseorang memberitahukan padanya bahwa Lisa mengalami kecelakaan mobil dan sekarang sudah dibawa ke rumah sakit terdekat. Helena yang mendengarnya terlihat syok, maka dari itu ia melajukan mobil diatas rata-rata karna mencemaskan keadaan Lisa.

Terlihat Merlina yang duduk didepan ruang UGD juga menunjukkan raut wajah cemas, Helena dengan sigap menghampiri Merlina sembari bertanya-tanya mengapa Merlina juga ada disini?

Merlina mengangkat kepalanya, ia juga nampak terkejut melihat kedatangan Helena kemari.

"Helena? Kenapa kamu juga ada disini?" Tanyanya sembari mengelap pipinya yang basah.

Helena menggenggam erat tangan Merlina, "Lisa, Mer. Lisa kecelakaan." Ucapnya dengan nada gemetar. Air matanya telah menggenang, siap untuk meluncur.

Merlina terkejut, Jungkook juga kecelakaan dan Lisa pun juga. Jadi, mereka kecelakaan bersama?

"Kamu tau darimana Lisa kecelakaan, Mer?" Pertanyaan Helena membuyarkan lamunan Merlina.

Mine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang