Aku hanya meminta waktumu sebentar saja. Aku hanya ingin dipeluk olehmu. Setelah itu, kamu boleh pergi sesukamu, asal jangan lupa kalau kamu itu milikku. ❤
-Mine-
Setelah acara pesta kemarin malam, Lisa dan Jungkook kembali menjalani aktivitas rutinnya. Ya, harus berurusan lagi dengan peralatan sekolah. Bangun pagi dan berangkat menuju sekolahnya untuk kembali menjalani kewajibannya sebagai pelajar.
Sekedar mengingatkan, selepas kepulangan Merlina dari Paris, Jungkook tak lagi tinggal di rumah milih Helena. Merlina memutuskan untuk membeli sebuah rumah yang lumayan luas untuk ditinggali dan tak jauh dari letak rumah Helena. Dengan begitu, Jungkook tak akan kesusahan untuk sekedar menengok atau menghabiskan waktu di rumah Lisa.
Pagi-pagi sekali, lelaki berseragam lengkap telah memarkirkan motor sportnya tepat di depan gerbang rumah Lisa. Setelah meletakkan helm full facenya di spion, lelaki itu menerobos masuk ke dalam tanpa salam terlebih dahulu.
Dilihatnya sang gadis tengah menikmati sarapan paginya bersama Helena di ruang makan, gadis itu menyantap sarapannya sembari bermain ponsel hingga tak menyadari kehadiran Jungkook di belakangnya.
Helena yang sadar dengan hadirnya Jungkook pun membiarkan lelaki itu mengejutkan Lisa dengan satu toyoran tepat di kening gadis itu. Terkejut dengan layangan tangan Jungkook, sontak Lisa memutar badannya dan menyambut tatapan hangat lelaki itu.
"Ck, ngagetin aja. Untung aku nggak punya penyakit jantung," Keluhnya lalu meletakkan sendok dan meraih tas sekolahnya.
"Kalo sarapan, ponsel dimatiin."
"Aku kan ngabarin kamu, jadi enggak mau berangkat bareng. Eh tau-tau udah nongol aja,"
Jungkook tersenyum geli, "Kan setiap hari juga biasa berangkat bareng. Kenapa masih nanya?"
"Iya juga ya," Lisa terkekeh kemudian meraih tangan sang Mama untuk berpamitan menuju sekolah.
"Nanti kamu sama Jungkook, kan? Iya aja ya, soalnya mama ada rapat nanti. Kayaknya harus lembur juga. Kamu ditemenin Jungkook dulu dirumah sampe mama pulang." ucapnya dengan tangan mengelus lembut rambut anaknya.
Gadis itu mengangguk setuju, Jungkook pun menjabat tangan Helena dengan senyuman, "Tante tenang aja, saya akan jagain Lisa."
"Iya, yaudah berangkat gih. Mama juga harus ke kantor setelah ini." mereka pun mengangguk dan melangkah menuju halaman depan.
Jungkook pun memakai helm andalannya, sembari menyalakan mesin motornya, Lisa mulai menaiki motor besar itu dengan sigap. Setelah helm sudah menutupi kepalanya, gadis itu mulai melingkarkan tangannya pada pinggang Jungkook seperti biasanya.
Ini bagian yang sangat disukai Jungkook ketika ia memutuskan untuk mengendarai motor. Disaat Lisa mulai memeluknya dengan erat dari belakang. Ia dapat merasakan degupan jantung yang tak beraturan disana, nafas yang beradu mulai terdengar, dan dagu yang menempel pada bahunya. Itu sangat nyaman, melebihi apapun.
"Kenapa? Ayo berangkat!" suruhnya ketika menyadari Jungkook justru masih diam ditempat.
"Pegangan yang bener dulu, baru berangkat." ucapnya samar-samar karna tertutup helm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ✔️
FanfictionGimana sih rasanya kehilangan orang yang kita sayangi selama beberapa tahun? Apalagi, orang itu sangat memberikan pengaruh dalam hidupmu. Ya, Lalisa Manoban. Gadis berumur 17 tahun yang kehilangan teman masa kecilnya. Sudah 8 tahun lamanya mereka be...