Twenty five

4.9K 442 4
                                    

UKS sedang sepi. Di ruang putih itu hanya ada dua insan manusia, Fathan dan Hanan,

Fathan sedang demam, suhu tubuhnya melebihi 37, 2 derajat celcius. Dokter sekolah sudah memeriksanya dan menganjurkanya untuk meminta ijin pulang. Hanan sudah mengurus semuanya, ia sudah ijin ke Ustadzah Nuha di ruanganya, dan mengantarkan Fathan pulang.

Tetapi sebelum Hanan melangkah pergi, siswa itu memberikanya sebuah kotak warna pink lumayan besar. Jemari perempuan itu reflek menerimannya.

"Ini apa Hanan?" tanyanya.

"Saya tidak tahu Us.itu titipan dari Fathan. Tadi saya hanya disuruh memberikanya pada Ustadzah," aku Hanan padannya.

"Em ... ya sudah kalau begitu kamu hati-hati, ya?sampaikan terima kasih saya sama Fathan,", Nuha tau kalau kotak itu berisi foto yang di sembunyikan Fathan kemarin, foto absurd-nya dahulu kala.

Hanan mengangguk lalu pergi.

"Than. Ayo pulang!" ajak Hanan setengah memaksa, sebenarnya Fathan sudah dalam PW( Posisi wenaknya) ia enggan untuk pulang.

"Loe mau gue gendong?"

Tubuhnya yang terasa terbakar, membuatnya enggan bangun.

"Enggak usah, gue bisa jalan sendiri, kok," ucapnya membuka suara, lalu bangun dari tempatnya. Ia berjalan sedikit sempoyongan, dari belakang Hanan berjaga-jaga jika cowok itu pingsan. Dua tas ia cangklong, depan tas milik Fathan, sedangkan tas belakang adalah miliknya sendiri.

Fathan diantar memakai sepeda motor Hanan, hari ini Fathan sengaja tidak membawa motor. Ia nebeng Hanan, tau kalau dirinya akan sakit karena kejadian kemarin. Selain suarannya yang payah, sistem imunnya pun juga.

Nuha membuka kotak itu, hanya sebuah surat yang ia temukan disana.

From Fathan

Assalamualaikum Ustadzah, fotonya masih saya tahan, kalau Ustadzah mau foto itu kembali, saya tunggu nanti sepulang sekolah di danau tempat kemarin kita bertemu.

Surat itu kembali dilipat oleh Nuha dan mengembalikanya di tempat asalnya dengan kesal.

"Maunya apa sih anak itu. Udah sakit masih aja berulah," dengusnya sebal.

                  ***

Di kelas, Arwa dan gengnya sudah keluar duluan menuju kantin, yang lainya masih sibuk mengerjakan PR matematika untuk jam setelah istirahat nanti, Andre yang baru selesai segera menyusul ke kantin, cowok itu menghampiri Arwa dan ingin mengajak Arwa bicara,

"Arwa sini!" perintahnya seperti memanggil anak buah.

Yang dipanggil mengerutkan alis dan melipat kedua tanganya. Arwa malas bertemu cowok itu, ia sudah memesan mie ayam, dan tak ingin makan siangnya terganggu.

"Apa! gue sibuk!" teriaknya membangunkan kelelawar yang sedang terlelap di pohon beringin depan kantin itu.

Arwa sudah siap dengan garpu dan sendoknya, fokus melahap mi ayamnya.

Tiba-tiba seorang siswi lewat dan memberikanya secarik kertas.

Temenin gue ke toko buku, ntar abis pulang sekolah, gue tunggu di parkiran!

Andre: cowok paling Kece di daratan

Arwa tersedak membaca pesan itu, tapi juga senang sih sebenarnya, ia tak sabar menunggu bel pulang.

Bel istirahat pun berbunyi, Arwa dan gengnya segera masuk kelas. Arwa melihat Andre dan tiba-tiba kakinya terasa ngilu tak mampu berjalan, terlebih cowok itu memberikan satu kedipan padanya. Arwa tak fokus dan terjungkal di depan kelas. Kelas langsung saja riuh, semua teman-teman menertawainya ber hu-ha-ha dan sama sekali tidak menolongnya.

I Love You Ustadzah (Lengkap Dan Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang