Ulama berkata: "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak akan tidur sebelum membaca surah As Sajadah dan surah Al Mulk."
Nuha yang baru saja menyelesaikan amalan hariannya . Iya biasa membaca Surah Al-Mulk setiap harinya. Hikmah Surah ini begitu banyak. Salah satunya adalah sebagai tameng keamanan. Keselamatan diri dari siksa kubur.
Gadis yang selalu lebih mengedepankan ahirat ini menutup Al-Qur'an nya perlahan. Menciumnya tiga kali, meletakkannya di atas Almari. Hatinya lebih tenang saat ini. Meskipun fikiranya masih berkecamuk tentang Abriana.
Gadis itu meminum obatnya sebelum tidur. Ia mendapat saran dari Dokter untuk cuti selama tiga hari. Beruntung cairan otak dapat meredam benturan di kepalanya. Jadi Gegar otak ataupun penyakit lain dari efek terbentur benda keras sudah tidak perlu di hawatirkan lagi, itu kata Dokter sekolah.Tak lupa ia mengingatkan Ibu nya untuk meminum obat. Ayah gadis itupun tak ia beri tahu. Ia kasihan jika menambah kehawatiran ayahnya. Ayahnya tidak jadi pulang karena ibunya melarangnya. Ibunya merasa sudah sembuh dan tidak ada yang perlu di hawatirkan.
Sebenarnya ia begitu kepo, ia butuh jawaban pasti tentang semua masalah yang ia alami saat ini. Ia sebenarnya ingin membuka akun Facebooknya yang sudah enam tahun tidak pernah di bukanya sekalipun. Gadis itu berteman dengan Abriana. Mungkin dari akunya ia akan tau tentang kabar Abriana. Setelah kejadian mengerikan yang ia alami enam tahun yang lalu, ia memustuskan untuk memutus koneksi Sosial medianya, gadis itu juga mengganti nomer ponselnya.
Hati dan otaknya kepo. Tapi tidak dengan tubuhnya. Ia harus istirahat total. Mengingat kaleng cat yang begitu besar itu mencelakainya.
Ustadzah Maryam sudah menegur para tukang cat. Akan tetapi, mereka tidak merasa menjatuhkanya. Karena ketika insiden itu terjadi. Mereka baru kembali setelah istirahat. Itulah yang menjadi pertanyaan di benak Nuha saat ini. Sepertinnya ada seseorang yang sengaja mencelakainya. Sayangnya di kelas sebelas tidak ada CCTV. Memang benda itu hanya di pasang di tempat yang lebih penting saja untuk di jaga keamanannya.
"Iya Us ... beneran seperti itu. Mereka baru kembali kesana setelah Cat itu sudah jatuh kebawah. Pasti itu ulah anak-anak. Tapi kita tidak bisa menyalahkan siapapun saat ini. Karena pasti murid-murid itu tidak ada yang mengaku," ujar Ustadzah Maryam panjang lebar.
Nuha masih mengingat penjelasan patner kerjanya itu. Ia harus cepat mencari tahu siapa pelakunya. Ia takut selain dirinya dalam bahaya. Ibunya juga pasti akan di lukai. Dan hal itu yang paling ia cemaskan. Gadis itu sudah kehilangan kakak satu-satunya. Ia tak mau lagi kehilangan orang yang ia sayangi. Gadis itu berusaha memejamkan matanya. Hinga ahirnya matanya menyerah dan tenggelam dalam mimpi.
****
Hanan sudah pulang setelah belajar bareng dengan Fathan. Hilya akhirnya bisa leluasa untuk keluar nonton TV di ruang tamu. Ada film Box Office yang tayang tengah malam nanti. Ia menunggunya dengan antusias."Kak ... kok nggak belajar?"
Hilya menaikkan bantalnya dan memposisi wenakkan kepalanya. Ia sedang tiduran di sofa. Menggaruk rambutnya yang sudah tiga hari belum di cuci.
"Udah," sahutnya cuek.
Fathan yang di belakang Sofa bertanya lagi.
"Kakak nggak lapar?"
Cewek itu bangun. Merasa acara menontonya terusik. Ia mengecilkan volume TV.
"Kenapa sih dek!kakak udah kenyang penderitaan. Jangan di tambah lagi!"
Cewek itu kembali menambah volume TV. Ia menjatuhkan tubuhnya kembali.
"Ya udah kalo nggak mau. Gue makan sendiri ya?"Fathan membawa tas plastik warna putih. Isinya terlihat kentara. Banyak Snack kesukaan gadis itu di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Ustadzah (Lengkap Dan Revisi)
RomansLebihkan cintamu hanya untuknya, bukan pada ciptaanya yang belum tentu adalah taqdirmu ~Nuha~ Cinta itu sederhana, tapi untuk melupakanya tak sesederhana itu 1 in Membaca 5 in Pesantren (Sabtu, 22 Sept...