Fifthy Three

4.1K 260 7
                                    

Nyatanya. Berjubel siswa dan siswi di depan kelas. Mereka sedang mengkonfirmasi foto-foto yang di post oleh Miranda. Bahkan hampir semua kelas menunggu Fathan datang, mereka berkumpul di depan kelas cowok itu. Ada beberapa siswi, fans Fathan. Para gadis itu menjadi haters nya Nuha. Mereka semua mengira Fathan dan Nuha menjalin hubungan. Memang pesona cowok itu sungguh edan.

Miranda tidak muncul sama sekali. Gadis itu memilih untuk tidak masuk hari ini. Mungkin Ia sedang merenung. Sibuk menyalahkan diri sendiri.Tanpa memikirkan efek yang sudah di buatnya.

Hanan, Arwa dan juga Andre tidak begitu cepat mengambil kesimpulan bahwa Fathan dan Nuha ada something. Bisa saja foto itu editan. Mereka sudah kenal betul sifat mereka berdua.

Para Ustadz dan Ustadzah belum tau jika ada foto Fathan dan Nuha yang setengah mesra di sebar luaskan. Karena mereka cuma aktif di group What's up. Tentu mereka akan tahu jika salah satu siswa nya memberi tahu mereka.

Fathan yang sudah tahu ... ia malah sengaja berangkat siang bersama Nuha. Nuha baru pertama kali masuk setelah insiden cat itu. Mereka berdua sudah berencana untuk masuk siang. Menjelaskan ke kepala sekolah yang mana lambat laun akan tahu tentang foto-foto itu. Sebenarnya Nuha tidak mau jika harus berangkat dengan Fathan. Ia bisa menghadapi semuanya sendirian.

Namanya juga Fathan. Nuha di ancam ... jika masuk ke sekolah tanpa Fathan. Cowok itu akan menyebarkan foto sexy Nuha ke penjuru sekolah. Baru gadis itu mau menurutinya.
****

"Ini pada ngapain di luar kelas kayak semut minta makan." tegur Maryam menggelegar. Mereka semua segera berlari ke kelasnya masing-masing.

Siti juga ikut berlari masuk kelas. Ada macan marah. Tak sengaja gadis itu menabrak Hanan. Tapi gadis itu tidak jatuh seperti di film-film, yang langsung di tolong sang cowok dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Itu tidak berlaku bagi Siti. Di adegan ini Hanan yang jatuh terpelanting karena siku Siti yang begitu lancip. Hanan mengulurkan tangannya pada Siti. Minta tolong.

Siti tidak menolongnya. Malah iya ketawa melihat Hanan. Ia puas bisa melihat cowok itu sengsara.

"Hahahahaha ... hahahahahahaha ... kasian banget sih loe ... hahahahahha."

Hanan heran melihat Siti yang begitu keras tertawa. Hanya karena melihatnya terjatuh. Coba kalo Hanan kena tai tikus. Pasti bakal gelar selamatan tuh anak. Hanan memang jatuhnya kurang manusiawi. Jadi membuat Siti tertawa membahana.

"Tawamu itu lo Sit ... ngagetin." sindir Hanan sambil berdiri.

Siti berhenti tertawa.

"Tawa gue itu ngangenin tau ...," Siti nyengir lalu pergi ke tempat duduknya.

Hanan membatin.

"Awas aja tuh anak ... pulpen nya bakal gue maling, tunggu aja tanggal mainya," ujar Hanan bangga.
****

Di ruang kepala sekolah. Fathan dan juga Nuha sudah ada di sana. Mereka hendak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kepala sekolah menyambut mereka dengan hangat.

"Ustadzah Nuha. Akhirnya masuk juga. Sudah sembuh kan?"

Nuha yang duduk di samping Fathan mengiyakan.

"Ini murid baru yang mau masuk jalur reguler?" pertanyaan kepala sekolah membuat dahi mereka berdua saling pandang.

"Bukan Pak. Ini Fathan murid saya, "sahut gadis itu dengan takut-takut.

"Oh. Hahahahha ... maaf ya Us. Saya kira murid baru. Maklum ... uban saya sudah banyak. Saya tidak hapal murid-murid di sini," terang kepala sekolah yang minta di tabok.

Setelah tawanya meredam. Kepala sekolah menanyainya lagi.

"Jadi maksud Ustadzah kesini ada keperluan apa ya?"

Mereka berdua bingung.

Apa kepala sekolah tidak tahu?atau memang belum tahu?

Daripada mereka tengsin mau membahas sesuatu yang tidak tau kapan akan keluar pembahasanya. Mereka berdua lebih memilih untuk melapor Arwa yang di culik dua minggu yang lalu.

Yah. Fathan lah yang memberi ide konyol ini. Di culiknya dua minggu yang lalu. Kenapa lapornya baru sekarang?

"Itu karena bapak sibuk sekali pak. Jadi saya dan ustadzah sudah melaporkan pada polisi. Tapi belum ada kabar lebih lanjut. Jadi Fathan dan Ustadzah Nuha, bermaksud .... em ...," Fathan kebingungan mencari kata yang tepat.

"Bermaksud untuk memberi tahu bapak. Jika anak-anak perlu pengawasan lebih dan memperingatkan para siswa untuk lebih berhati-hati. Di tamvah lagi untuk CCTV lebih di perbanyak pak. Karena ban motor saya pernah di kempesi juga." Nuha melanjutkan rancauan Fathan yang tidak elegan itu.

Mereka berdua bernafas lega. Ketika Kepala sekolah mereka mengucapkan terima kasih karena sudah memberitahunya. Dan mereka pun pergi dengan selamat. Itu berlaku untuk hari ini. Entah hari esok.

Nuha kembali mengajar dengan tenang. Meskipun sebagian besar muridnya masih bertanya-tanya tentang foto itu. Tapi uang telah memperlihatkan pesonanya. Miranda mau membayar setiap siswa yang medownload foto-foto itu dengan harga mahal. Jika mereka mau menghapus foto-foto itu di galeri mereka. Mereka tinggal japri Miranda saja.

Miranda sudah menghapus semua foto-foto mereka di akunya. Gadis itu juga memberi pengumuman di grup. Ia meminta maaf sudah membuat berita hoax. Ia berbohong telah mengedit foto-foto itu. Dan meminta dengan sangat untuk tidak melaporkan foto-foto itu pada kepala sekolah ataupun para guru mereka.
****

I Love You Ustadzah (Lengkap Dan Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang