"Sorry ta" gue merasa bersalah saat melihat ekspresinya berubah menjadi murung.
"Ta.." Gue terus memanggilnya namun dia hanya terdiam dan tatapannya kosong
"Fita" Dia tersentak kaget saat gue menepuk pundaknya.. Gue juga ikut kaget saat dia tiba-tiba bergerak layaknya orang kaget.
Tiba-tiba dia tertawa sejadi-jadinya "Lo kenapa Ar?" Tanyanya.
Gue mengacak-ngacak poninya gemas "elu ngagetin tau kaya ke setrum" udah lama gue ga pernah seperti ini dengannya.
Dia kembali tertawa dan segera menggandong tasnya mengajak gue untuk pulang.
**
Fita POV
Aku menarik nafas panjang saat melihat semua orang berhamburan mencari kelompoknya, mataku melirik ke kanan kiri ku berharap ada orang yang datang menemaniku.
"Gue bareng lo yaa" Arby tiba-tiba datang dan duduk di sebelahku.
Rasa bahagia kini menyelimuti diriku, tak peduli apa yang akan Arby pikirkan melihatku yang kini sedang senyum-senyum sendiri.
Aku berkelompok dengan Arby, Toni dan Manda. Mereka yang peduli padaku saat ini. Mereka baik, asyik dan mereka tidak menganggapku aneh.
"Arby" Panggilku saat Bu Trika sudah keluar kelas dan orang-orang sudah mulai melangkahkan kaki untuk pulang
Dia hanya mengangkat kepala sekejap mungkin menjawab panggilanku.
"Kenapa lo jadi baik lagi ?"
Dia mengerutkan dahinya "baik gimana?"
"Lo jauhin gue bahkan kaya gak kenal sama gue dari kelas 8 bahkan tadi pagi lo masih sama tapi setelah itu kenapa lo mau temenin gue?"
Dia hanya tersenyum menanggapi pertanyaanku. Aku tak tahu apa yang ada di pikirannya, dia tidak menjawab pertanyaanku. Aku ngeri saat lihat dia senyum-senyum sambil manggut-manggut ga jelas.
"Ar... Kenapa malah senyum gajelas sih" Tanyaku kesal
Dia tertawa hambar "maafin gue ta.. Gue salah jauhin lo. Gue malu, gue takut lo benci saat Andra....."
"Stop Ar" aku memotong ucapannya, rasanya sakit mendengar nama itu kembali.
"Sorry ta" ucapnya salah tingkah
FlashbackOn
"Gue mau ngomong" ucapnya berubah menjadi dingin
"Iya?" Jawabku sambil tersenyum menghadapnya
"Kita putus!"
Aku tersentak kaget, jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya, aku tidak mengerti apa yang dia katakan, aku ga pernah jadian sama dia. Lantas mengapa dia berkata seperti itu ?
"Gue udah deket sama orang yang lebih baik dari lo" ucapnya lagi
"Tapi.. Kita kan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Teen FictionPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...