Author POV
kedua sudut bibir Fita membentuk senyuman yang sempurna saat mendengar suara nyanyian di telinganya. Perlahan kedua tangannya memegang tangan yang menutupi matanya.
"Arby" gumamnya.
Setelah fita berhasil melepas tangan yang menutupi matanya, tepat di samping tempat duduknya terlihat senyuman mengembang dari sosok Arby.
"Ehem" suara Liana membuat tatapan Arby dan Fita terhenti
Fita segera melirik Liana yang tengah mengulum tawa nya, wajah Fita memerah, senyumnya kembali terukir dengan sempurna.
"Gue bisa bikin lo suka sama gue" bisik Arby sebelum berlalu
Fita tertegun mendengar apa yang Arby bisikkan.
"Tanpa lo bilang seperti itu, gue udah suka sama lo by" Batin Fita.
"Kalau lo jawab dalam hati, Arby gaakan denger" ledek Liana
"Hah? Lo tahu gue ngomong apa?"
Liana mengangkat kedua bahunya dan terkekeh melihat Fita yang takut ketahuan olehnya.
Tiba-tiba Bu Karin datang untuk memberikan pelajaran hari ini. Selain sebagai wali kelasnya, Bu Karin juga mengajar di bidang study bahasa Inggris. Fita senang karena bu Karin tidak mengungkit lagi masalah Fita pindah. Bu Karin sangat baik dan selalu membuat semua orang nyaman.
Bu Karin meminta setiap orang untuk berkelompok karena ada tugas percakapan yang harus mereka hafal. Dan setiap kelompok hanya terdiri 2 orang.
"Kelompoknya mau perbangku atau bebas ?" Tanya bu Karin
"Bebass" jawab Arby semangat
Semua mata langsung menengok kebelakang tempat Arby duduk karena disini hanya Arby yang menjawab.
Arby menaik turunkan kedua alisnya saat bertemu dengan tatapan Fita."Buuuu, Arby genit ke Fitaa" Teriak Manda sambil tertawa
Bu Karin menggelengkan kepalanya sedangkan Arby hanya cengengesan.
"yasudah bentuk kelompoknya, langsung catat halaman 13 , namanya langsung nama kalian ya""Siap bu" jawab siswa serempak
Mereka mulai memilih kelompok, ada yang dengan teman sebangku , ada yang tidak bahkan ada yang sengaja dengan pasangannya seperti Manda saat ini , dia sudah duduk dengan Roki , mereka memang sepasang kekasih sejak kelas 8 itulah yang Fita dengar dari Liana.
"Sama gue ta?" Tanya Liana
"Eits, Fita sama gue" cegah Arby dari belakang
"Yaudah gue sama Mela ya" Liana menepuk pundak Fita dan berjalan menuju bangku Mela.
"Ih Arby apaan sih, gaenak tau sama Liana" kesal Fita saat Arby telah berhasil duduk di sampingnya.
"Tapi senengkan sama gue?" Jawab Arby sambil nyengir kuda
Fita memutar bola matanya "katanya gue masalah buat lo, ngapain mau sama gue?" Tanya fita ketus
"Hehe maaf.. Gue kesel aja sama lo. rasanya kalau lo gaada disini gue kaya ga ada semangat buat idup" Arby memelas sambil menahan tawa
"Ish lebay" cibir Fita lalu membuka buku paket halaman 13 yang bu Karin maksud "Gue edward ya" sambungnya
Arby menyipitkan matanya membaca teks percakapan yang telah Fita buka "eh engga, gue yang edward"
"Gue yang duluan pilih by, jadi gue yang edward" jawab Fita gamau kalah karena disini teks edward paling pendek.
"Engga bisa gitu, edward kan cowo, lo jadi evelyn aja kan lo cewe"
"Gamau, kan kata ibu juga bebas ih"
"Lo ini pinter kan , tapi kenapa ga bisa bedain mana nama cewe dan mana nama cowo? Pokonya gue edward titik." Arby langsung mencatat nama Arby untuk mengganti nama edward.
"Arby curangggg" teriak Fita tepat di telinga Arby
Arby segera menutup telinganya dan mengusap-ngusapnya pelan dan tersenyum penuh kemenangan saat melihat Fita menulis namanya mengganti nama evelyn.
"Jangan cemberut jelek" bisik Arby
"Tau ah"
"Cie ngambek" goda Arby mencolek dagu Fita
"Diem"
"Arby! Fita! jangan pacaran mulu, cepet catat" ledek bu Karin
Wajah Fita memerah saat semua orang kembali tertawa "eng-engga pacaran bu"
"Tembak Ar tembak biar beneran pacaran" teriak Toni yang duduk di bangku dekat pintu dengan Desi
"Gue ga punya pistol" jawab Arby berteriak.
"Jangan teriak-teriak ini bukan hutan" ucap bu Karin sedikit tersenyum juga mendengar jawaban Arby sebelum keluar kelas.
"Ta" panggil Arby pelan
"Hm" Fita masih fokus mencatat
"Gimana kalau kita beneran pacaran aja?"
*****
Baru up, hehe maafkan kalau masih ga nyambung
Salam sayang
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Waktu Merubah Segalanya
Genç KurguPernahkah kamu berfikir bahwa kita akan bersama ? Dan Saat kita memulai awal kisah, saat itu aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu akhir kisah.. Terimakasih Pernah Ada.. (Cerita perdanaku, maafkan banyak typo bertebaran, ceritanya yang mungkin...